Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Memburu 'Klik', Memompa Kredit

Perusahaan pembiayaan bermanuver di tengah lesunya pasar. Membuat aplikasi di telepon seluler hingga menawarkan bunga murah.

24 Oktober 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENGAJUKAN kredit mobil atau sepeda motor kini tak beda dengan bermain game di telepon seluler. Di Google Play Store, aneka apps perusahaan pembiayaan tersedia di sana. Setelah mengunduh aplikasi, calon nasabah bisa melihat katalog dan komparasi produk, skema kredit, hingga menentukan opsi cicilan. Sekali klik, tinggal tunggu akad.

Satu yang banyak diunduh adalah MTF Mobile milik Mandiri Tunas Finance. Menurut Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance Ignatius Susatyo Wijoyo, dalam sebulan MTF Mobile dipakai 1.000 nasabah. Hasilnya, Mandiri Tunas mampu menyalurkan pembiayaan Rp 150 miliar per bulan. "Ini salah satu cara kami menjaga pertumbuhan saat pasar melemah," kata Susatyo saat ditemui di kantornya, dua pekan lalu.

Agar "klik" nasabah kian masif, Susatyo mengembangkan MTF Mobile hingga berfungsi layaknya konsultan. Dengan cara itu, dia yakin nasabah bertambah dan target pembiayaan Rp 18 triliun tahun ini tercapai. "Tahun depan pun bisa bertumbuh minimal 10 persen," ujarnya.

Strategi serupa dijalankan Astra Credit Company melalui ACC Yes!. Sejak diluncurkan pada Februari lalu, ACC Yes! sudah diunduh lebih dari 20 ribu orang dan menuai 900 pengajuan pembiayaan. Juli lalu, kata Chief Operating Officer Astra Credit Company Anton Rusli, software ini diperkaya empat fitur baru. Salah satunya FastPass Service alias layanan customer service online, yang membebaskan nasabah dari antrean untuk mengurus perpanjangan surat kendaraan.

Di tengah redupnya penjualan kendaraan yang menjadi tulang punggung bisnis pembiayaan, apps adalah solusi murah untuk menjemput nasabah ketimbang merekrut tenaga pemasaran. Apalagi jika melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba perusahaan pembiayaan pada Januari-Agustus 2016 turun 2,9 persen (year-on-year) menjadi Rp 32,95 triliun. Pembiayaan sewa guna usaha seperti penyewaan alat berat turun 9,3 persen menjadi Rp 815,122 triliun. Adapun pembiayaan kendaraan cuma naik 6,4 persen menjadi Rp 163,72 triliun. Celakanya, nilai rata-rata rasio pinjaman macet alias non-performing financing (NPF) membengkak dari 1,53 persen menjadi 1,93 persen. Agar bisa bertahan, inovasi dan efisiensi menjadi kunci.

Selain berburu nasabah lewat apps, sebagian perusahaan leasing berupaya mencari sumber pertumbuhan baru. Direktur Keuangan PT Adira Dinamika Multifinance I Dewa Made Susila mengatakan kredit kendaraan bekas jadi harapan saat penjualan produk baru stagnan. Tahun ini Adira mematok sepertiga dari seluruh jatah pembiayaan untuk kredit mobil bekas. "Memang tak bisa sepenuhnya diandalkan, tapi cukup untuk membantu penjualan," ucapnya.

Agar bisnisnya bertumbuh, Adira juga menurunkan komposisi pembiayaan kendaraan komersial, dari 70 persen hingga di bawah 60 persen. Ini adalah jawaban atas lesunya pasar kendaraan niaga akibat penurunan omzet bisnis pertambangan dan perkebunan. Dengan cara ini, Made optimistis target pembiayaan Rp 30 triliun pada akhir 2016 bisa tercapai.

Grup usaha Bank Mandiri memakai gimmick konvensional, yakni menawarkan bunga murah. Strateginya, kata Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi, mempromosikan bunga cicilan nol persen selama setahun, tenor kredit hingga tujuh tahun, dan program pre-approved untuk produk Mandiri Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Paket ini pernah ditawarkan dalam pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2016 pada Agustus lalu. Dengan cara itu, kata Tardi, Bank Mandiri bisa menggenjot KKB hingga 21,4 persen atau Rp 19 triliun sepanjang tahun ini. "Ini adalah penopang ekspansi kredit konsumsi."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus