Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Memugar Merdeka Untuk Aa

Bekas Societeit Concordia dipugar untuk dipergunakan peringatan KAA.

1 Maret 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANDUNG bersiap menangkap secuil sejarahnya yang penting: ketika ia jadi tuan rumah Konperensi Asia-Afrika di tahun 1955. Dan Kota Bandung, yang jadi tersohor ke seluruh dunia karena itu, harus kembali jadi pusat perhatian untuk peringatan Konperensi AA yang akan diadakan April nanti -- suatu peringatan terbesar sejak tiga dasawarsa ini. Dan tentu saja pusat perhatian diarahkan ke Gedung Merdeka. Sejak bernama Gedung Merdeka, peninggalan Belanda yang bernama Societeit Concordia itu banyak pengalaman. Yang termegah tentu ketika menjadi tempat Konperensi Asia-Afrika, 1955, setelah dipugar Bung Karno. Lalu, berturut-turut, menjadi Gedung Konstituante, Dewan Perancang Nasional dan MPRS. Bahkan sebelum menjadi tempat berbagai macam kegiatan (untuk mencari dana pemeliharaan), gedung bersejarah tersebut sempat pula menjadi tempat tahanan Gestapu. Untuk memperingati konperensi penting 25 tahun lalu itu Gedung Merdeka kini kembali dipugar. Dikerjakan oleh dua pemborong. Salah satu di antaranya, Biro Bangunan Ksatria, pernah turut memugar sositet. "Waktu itu Bung Karno sendiri aktif memberi petunjuk," cerita R. Machdar Prawiradilaga dari Ksatria. Pemugaran kali ini, menurut Machdar, tidak seberat yang pertama. Dulu. katanya, perlu merombak bentuk beberapa bagian gedung di samping perbaikan. Sekarang, dengan biaya Rp 164 juta, hanya perlu untuk mencat dan perbaikan dalam saja. Suasana lama memang hendak dipertahankan pada gedung yang luasnya 7450 mÿFD itu. Yang terberat hanyalah mengganti lantai bangsal utama, yang dulu untuk sidang pleno (luasnya 40 x 30 m), dari ubin teraso menjadi marmer -- walaupun nantinya akan diselimuti karpet. Juga agak repot mengumpulkan barang-barang dan peralatan yang pernah dipakai konperensi dulu. Setelah dikumpulkan baru ada 440 kursi, 50 meja, sebuah meja berukir dan mimbar pidato. Semuanya itu akan dipamerkan 14 April nanti. Termasuk dokumen konperensi, naskah pidato, foto dokumentasi serta bendera 29 negara peserta. Selesai acara peringatan, menurut pengurus gedung, Ibe Yusuf, sayap timur akan merupakan museum tetap Konperensi AA. Ruang utamanya boleh untuk menyelenggarakan konperensi tingkat nasional maupun internasional. Boleh juga untuk acara lain-lain. "Tapi harus selektif," ujar Ibe, "bukan untuk lomba disco, misalnya, yang akan mengurangi nilai sejarah . . . "

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus