Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Terancam Sepi Lagi Kertajati

Keberhasilan pengalihan penerbangan dari bandara Bandung ke Bandara Kertajati diragukan. Masalah ekosistem disorot.

19 Juli 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sekjen INACA, Bayu Sutanto, menduga calon penumpang malas bergerak ke Bandara Kertajati karena ganjalan akses.

  • Penumpang lain, Asep Syaefulah, juga bercerita soal rumitnya mencari angkutan darat dari Bandara Kertajati ke beberapa kota.

  • Ekosistem, seperti hotel dan tempat belanja, di Bandara Kertajati disorot.

MARZUKI masih sibuk berkeliling ke pojok-pojok terminal penumpang Bandar Udara Internasional Kertajati menjelang kedatangan rombongannya pada Selasa sore kemarin, 18 Juli 2023. Padahal petugas biro haji asal Cirebon itu harus memandu dan menyiapkan kelengkapan 323 anggota jemaah haji saat tiba dari Tanah Suci. Kelompok itu merupakan kloter jemaah ke-9 yang tiba di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, pada musim haji tahun ini. “Persiapan masih agak terhambat karena sinyal telepon masih susah," katanya kepada Tempo.

Tahun ini, Bandara Kertajati dijadikan pintu keberangkatan dan kedatangan jemaah haji dari tujuh kabupaten dan kota, yakni Majalengka, Kuningan, Indramayu, Cirebon, Subang, Sumedang, serta Kota Cirebon. Peresmian menyeluruh jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada pekan lalu membuat peran Bandara Kertajati kian vital. Pasalnya, bandara ini akan mengelola seluruh penerbangan pesawat jet niaga berjadwal dari Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung mulai Oktober 2023.

Baca: Kesempatan Kedua Kertajati

Untuk ukuran bandara yang ditargetkan ramai dalam waktu dekat, Marzuki menyebutkan fasilitas Bandara Kertajati belum tergolong lengkap. Tak hanya mengeluhkan sinyal telepon, dia menyebutkan masih ada anggota jemaah yang kebingungan mencari rombongan. Apalagi bandara itu pun masih sepi, bila mengecualikan hiruk pikuk jemaah haji dan umrah. "Marka petunjuk arah kalau bisa diperbanyak," ujar dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penumpang lain, Asep Syaefulah, juga bercerita soal rumitnya mencari angkutan darat dari Bandara Kertajati ke beberapa kota di Jawa Barat. Pria ini sudah beberapa kali naik pesawat dari bandara ini untuk rute bolak-balik Majalengka-Kuala Lumpur. Rute yang dibuka maskapai AirAsia Malaysia sejak Mei 2023 itu belakangan membantu mobilitasnya sebagai pengusaha. Dia harus terbang ke negeri jiran itu minimal tiga kali dalam sebulan. Dia juga bergantung pada bus pengumpan yang bergerak ke arah Bandara Kertajati. Masalahnya, kata dia, tak banyak opsi jalur dan jadwal yang tersedia. 

“Angkutan dari Kota Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal harus ada,” tuturnya kepada Tempo. Penambahan angkutan pendukung bandara itu dianggap semakin krusial menjelang pengalihan rute dari Bandara Husein Sastranegara.

Kepulangan jemaah haji kloter ke-9 Kota Cirebon di Bandar Udara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, 18 Juli 2023. TEMPO/Ivansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penggeseran jadwal penerbangan jet niaga berjadwal ke Bandara Kertajati sudah diwacanakan Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero) sejak awal 2023, menjelang penyelesaian total proyek jalan tol Cisumdawu sepanjang 61,6 kilometer. Alih rute itu bukan ide baru, malahan pernah dieksekusi dan terbilang gagal karena tak kunjung dipenuhi penumpang dan maskapai. Pemerintah sempat merelokasi 13 rute pesawat—dengan intensitas 56 penerbangan per hari—dari Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati pada Juli 2019. Persis seperti rencana terkini, pemerintah hanya menyisakan penerbangan armada baling-baling operasional rute carter di bandara yang pembangunannya sudah mentok itu. 

Ketika akhirnya terdapat total 56 penerbangan pesawat jet yang dipindah, konsumen tak juga terpikat. Walhasil, dua maskapai, Citilink Indonesia dan Garuda Indonesia, menyetop rute penerbangannya di Bandara Kertajati masing-masing pada Juli dan Agustus 2019. Penghentian operasional dilakukan Garuda lantaran okupansi maskapai pelat merah tersebut di Bandara Kertajati kurang dari 50 persen atau di bawah okupansi ideal 75 persen. Para calon penumpang dari Bandung dinilai memilih bepergian dari Bandara Soekarno-Hatta ketimbang Bandara Kertajati.

Akibat hengkangnya dua maskapai tersebut, jumlah penumpang di Kertajati menurun dari rata-rata 3.000-4.000 orang per hari menjadi 2.500 sehari. Total pergerakan penumpang pada Juli 2019 mencapai 104.934 orang atau rata-rata 3.385 orang per hari. Sedangkan pada Agustus melorot menjadi 86.824 pergerakan penumpang dengan rata-rata 2.801 penumpang per hari.

Di tengah tekanan bisnis penerbangan akibat pandemi Covid-19, slot rute jet akhirnya dipulangkan Bandara Husein Sastranegara sejak Agustus 2020. Setelahnya, proyek yang sudah diinisiasi sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu terombang-ambing dengan segelintir usulan usaha. Kertajati akhirnya menangani beberapa kali embarkasi umrah. Bandara itu juga sempat dirancang sebagai hub kargo, bahkan hub untuk perbaikan serta perawatan (maintenance, repair, and overhaul/MRO) pesawat.

Bandara Kertajati Bersaing dengan Soekarno-Hatta

Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Indonesia (INACA), Bayu Sutanto, menduga calon penumpang malas bergerak ke Bandara Kertajati karena ganjalan akses. Dari segi opsi jadwal penerbangan, maskapai, dan waktu tempuh, Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, masih populer di kalangan masyarakat Jawa Barat. "Setelah Cisumdawu selesai, waktu tempuhnya masih lebih dari satu jam," kata dia, kemarin.

Walau dibangun untuk menjangkau penumpang asal Bandung Raya, Bayu menyebutkan lokasi Bandara Kertajati lebih dekat ke Pantai Utama Timur. Dari sana, potensi penumpangnya justru datang dari Cirebon, yang secara populasi lebih sedikit ketimbang Bandung Raya.

Dengan pilihan jalur yang ada, dia belum bisa menebak pilihan penumpang. Namun para maskapai bisa saja dipancing ke Kertajati dengan pemberian insentif atau stimulus biaya setidaknya untuk setahun. “Tapi, kembali kepada masing-masing maskapai, apakah berminat terbang dari dan ke Kertajati.”

Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia, Alvin Lie, masih pesimistis soal peningkatan jumlah penumpang di Bandara Kertajati lewat promosi jalan tol Cisumdawu. Selain soal jalur, kata dia, penumpang pesawat mengutamakan kemantapan ekosistem bandara. Ekosistem itu berupa hotel, lokasi belanja, dan pusat kuliner. Hal itu belum ditunjang oleh kemitraan PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) selaku pengelola Kertajati.

“Pembangunannya lama, tapi ekosistemnya tidak diperkaya,” kata mantan anggota Ombudsman RI Bidang Transportasi itu. Alih-alih mengangkat ciri khas dan potensi Jawa Barat, promosi Kertajati dianggap mentok pada infrastruktur bandara. “Maskapai juga tak akan masuk kalau penumpangnya cuma puluhan.” 

Dalam laporan majalah Tempo berjudul "Menanti Airbus di Palasah" pada 5 November 2017, Tempo sempat mengulas soal panjangnya durasi pengembangan proyek yang berjarak 96 kilometer dari Kota Bandung itu. Meski studi kelayakannya sudah dimulai pada 2003—disusul penetapan lokasi pada 2005—proyek Bandara Kertajati sempat mangkrak 10 tahun karena alotnya pembebasan lahan dan urusan pembiayaan. Pendanaannya pun berat ditangani regulator daerah sehingga harus dibiayai pemerintah pusat lewat pengubahan beberapa peraturan pendukungnya. Bandara ini baru disambung pada era Presiden Joko Widodo, dari peletakan baru pertama pada 2016 hingga akhirnya diresmikan pada 24 Mei 2018.

Kepulangan jemaah haji kloter ke-9 Kota Cirebon di Bandar Udara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, 18 Juli 2023. TEMPO/Ivansyah



Tempo menghubungi sejumlah pejabat di Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II untuk menanyakan rencana alih rute pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati. Namun, hingga berita ini diturunkan, mereka tidak meresponsnya.

Adapun Executive General Manager PT BIJB, Nuril Huda, mengatakan rincian rencana pengalihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati menjadi wewenang pemerintah. Hal yang pasti, menurut dia, peralihan dimulai pada akhir Oktober 2023, persisnya pada periode pergantian musim penerbangan. “Agar tidak mengganggu penumpang yang sudah membeli tiket. Pada Oktober itu, pergantian musim izin penerbangan dari summer (musim panas) ke winter (musim dingin) sehingga ada pengajuan slot dari maskapai,” katanya.

Dia memastikan manajemen selalu mencari peluang investasi baru ke Bandara Kertajati. Sejauh ini, baru maskapai AirAsia Malaysia yang membuka penerbangan dua pekan sekali ke Kuala Lumpur. Manajemen sedang menjajaki peluang pembukaan rute baru dengan maskapai asing lainnya. “Sudah ada yang berkunjung ke Majalengka, tapi belum memutuskan pembukaan rute,” ucap dia. Perusahaan akan memberikan insentif, salah satunya pembebasan landing fee. "Namun diskon biaya itu hanya untuk pembukaan rute, bukan untuk alih rute."

Nuril juga memastikan ekosistem Bandara Kertajati sedang ditumbuhkan. Saat ini sudah ada beberapa proyek hotel bintang empat yang berdiri di area bandara.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, memastikan perusahaannya selalu mengkaji peluang permintaan pasar dari Bandara Kertajati. "Dari pengkajian tersebut, Garuda akan mengoptimalkan resources yang ada untuk memastikan penerbangan kami di BIJB dapat berjalan secara seamless.”

IVANSYAH (BANDUNG) | AHMAD FIKRI (BANDUNG) | YOHANES PASKALIS | MAJALAH TEMPO
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus