Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis mengatakan beberapa faktor penyebab adanya pemilih ganda dalam daftar pemilih tetap atau DPT. "Pertama, yang menyebabkan timbulnya data pemilih ganda adalah faktor sumber daya manusia," ujar Viryan di kantor KPU, Jakarta, Rabu, 12 September 2018.
Menurut dia, tak menutup kemungkinan ada kesalahan petugas dalam memasukkan data ke sistem. "Mungkin faktor teman-teman operator kelelahan, karena tahapan kami ini sangat ketat."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Sebut Banyak Pemilih Ganda dalam DPT, PKS ...
Sowan ke Istri Gus Dur, Sandiaga Dapat Wejangan
Petugas operator bisa kelelahan karena jumlah pemilih yang begitu banyak. Contohnya, salah satu daerah dengan jumlah pemilih terbanyak adalah di Kabupaten Bogor dengan 3 juta pemilih. “Setara dengan jumlah pemilih di beberapa provinsi."
Faktor kedua, kata Viryan, kemungkinan adanya kesalahan di basis pemutakhiran data pemilih. Menurut dia, timbulnya data ganda ini disebabkan KTP elektronik masyarakat yang bermasalah. "Dari fakta-fakta lapangan yang kami temui sebagai contoh ada orang yang punya KTP elektronik lebih dari satu."
Baca:
KPU Bantah Data Pemilih Ganda Hingga 25 Juta
Gerindra: Pemilih Ganda di DPT Rugikan ...
KPU juga menemukan banyaknya Nomor Induk KTP ganda di lapangan. Temuan banyaknya NIK ganda ini disisir KPU dari Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4). "Bahkan di DP4 yang diberikan ke KPU, kami cek terdapat 1,4 juta NIK ganda."
Kendati demikian, Viryan menilai temuan jumlah pemilih ganda dalam DPT nantinya tak akan lebih dari dua persen. "Kami yakin angkanya di bawah dua persen, bahkan satu persen dari total DPT." KPU menyisir DPT hingga 15 September 2018.
Simak: KPU Umumkan DPT Pemilu 2019 Sebanyak 185 ...
Menurut Viryan, sejak awal KPU sudah yakin data pemilih ganda ini tak akan mencapai angka 25 juta seperti yang disampaikan oleh kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dia menyebutkan, data ganda dari koalisi Prabowo malah berkurang menjadi 6,3 juta setelah disisir ulang.
KPU telah menetapkan jumlah calon pemiih dalam DPT sebanyak 185 juta orang pada 5 September 2018. Jika dihitung dari jumlah ini, maka KPU menargetkan data ganda tak sampai 1,85 juta pemilih.
SYAFIUL HADI | FIKRI ARIGI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini