Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Memasuki semester akhir perkuliahan membuat Idham Viryawan mulai membayangkan rencana hidupnya setelah lulus. Mahasiswa tingkat akhir perguruan tinggi swasta di Jakarta itu sedang menimbang-nimbang pilihan kariernya kelak.Â
Ada dua jenis perusahaan yang ia timbang-timbang: perusahaan rintisan atau startup dan badan usaha milik negara (BUMN). Dari dua pilihan itu, ia merasa BUMN merupakan pilihan yang lebih pas lantaran menjanjikan stabilitas pendapatan.
Sebetulnya, kata Idham, kedua jenis perusahaan itu menawarkan situasi yang berbeda bagi lulusan anyar. Startup dianggap memberikan peluang pengembangan diri yang lebih cepat lantaran industrinya masih baru dan perkembangannya cepat. "Tapi kekurangannya, startup berisiko bangkrut dan bisa melakukan PHK kapan pun," ujar pria asal Bekasi itu kepada Tempo, kemarin. Kekhawatiran Idham ini didasari fakta maraknya PHK oleh perusahaan teknologi di dalam dan luar negeri sepanjang tahun lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo