Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA — Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengantongi target anyar penyerapan beras pada 2023 yang lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Perseroan diminta menyerap beras sebanyak 2,4 juta ton sepanjang tahun ini. Sebanyak 1,4 juta ton akan digunakan untuk program ketersediaan pasokan dan stabilitas harga. Sedangkan 1 juta ton lagi untuk stok cadangan beras pemerintah yang harus selalu tersedia di gudang perseroan.
Target 2,4 juta ton ini jauh lebih besar dibanding realisasi penyerapan Bulog selama lima tahun terakhir. Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, Perum Bulog paling banyak menyerap beras di dalam negeri sebesar 1,5 juta ton pada 2018. Pada 2022, jumlah penyerapan perseroan anjlok. Bulog tercatat hanya menyerap sekitar 994 ribu ton pada tahun lalu. Kendati demikian, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengklaim target tersebut dapat dicapai.
"Kami punya gudang untuk menyerap 3,6 juta ton. Kalau hanya 2,4 juta ton, itu belum apa-apa," kata Buwas—begitu Budi akrab disapa—kepada awak media, kemarin. Perseroan pun mulai membidik beberapa sentra produksi untuk penyerapan tersebut, antara lain Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Lampung, dan beberapa daerah di Jawa.
Menurut Budi, pada dasarnya perseroan tidak akan kewalahan terhadap target yang ditetapkan pemerintah. Musababnya, ia mengklaim perseroan punya jaringan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Buwas pun tak mempersoalkan perkara anggaran lantaran yakin akan mendapat pendanaan dari perbankan dengan bunga yang rencananya disubsidi negara.
Namun Budi masih menunggu penugasan final dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) ihwal penyerapan beras tersebut. Termasuk soal ketentuan beras yang dapat diserap untuk cadangan beras pemerintah (CBP), dari kadar air hingga harganya. Saat ini, perkara harga masih belum ditetapkan pemerintah.
"Sampai sekarang belum ada keputusan, berapa sih harga pembelian pemerintah (HPP)-nya? Apakah HPP-nya masih Rp 8.300 per kilogram, atau berapa?" ujar Budi. Yang pasti, ia mengatakan telah mengajukan rencana kerja dan anggaran sesuai dengan target anyar tersebut. Saat ini, cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog sebesar 715 ribu ton. Jumlah tersebut sudah termasuk pasokan impor yang belum tiba sepenuhnya di Tanah Air.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo