Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Menghadapi Bos Lebih Muda atau Seusia

Sebagian orang kerap memandang remeh atau menganggap atasan yang berusia lebih muda sebagai teman.

7 November 2016 | 18.51 WIB

sxc.hu
Perbesar
sxc.hu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin banyak di antara kita yang memiliki bos dengan umur sebaya atau bahkan lebih muda. Urusan komunikasi dengan bos seperti ini mungkin tidak ada masalah. Hanya, tak jarang ada persoalan dalam cara kita memandang sang bos karena lebih menganggapnya sebagai teman atau bahkan yunior.

#JaketJokowi, Tunggu Stok


Coba perhatikan daftar yang diberikan India Times berikut ini dan itulah yang harus Anda lakukan dalam menghadapi bos yang seusia atau lebih muda.

- Dia bukan teman, tapi bos
Meski beda usia tak jauh, tetap saja ia bos kita, bukan teman, dan kita sering melupakan hal itu.

- Belajar darinya
Pasti ada alasan dia menjadi atasan karena banyak yang telah dicapai pada usia sangat muda. Kita harus menghormati itu dan banyak belajar darinya.

- Hargai perspektifnya
Perspektif bos mungkin jauh berbeda dari kita. Namun kita perlu mempresentasikan perspektif kita dan mencari jalan tengah dengan si bos.

- Jangan berbohong kepadanya
Meski masih muda, bukan berarti atasan itu bisa dengan mudah dikelabui. Jadi jangan mencoba berbohong kepadanya karena ia pasti akan mengetahui. Misalnya, membolos dengan alasan nenek meninggal atau orang tua sakit.

- Nikmati bergaul dengannya
Tak ada salahnya bergaul dengan bos di luar kantor, tapi batasi hanya pada acara-acara sosial atau keperluan kantor.

- Cobalah berdiskusi
Atasan siap mendengarkan pendapat anak buahnya kapan pun dia ada waktu. Kita bisa mendiskusikan apa pun dengannya, tapi berusahalah untuk menghormati jawabannya, meski tidak masuk di hati dan logika kita.

- Jangan bersikap terlalu formal
Umur bos belum 60 tahun, jadi tak perlu bersikap terlalu formal kepadanya. Tak perlu memanggilnya dengan sebutan “pak” atau “bu” dan berbicara dengan nada lembut.

- Bangga pada diri sendiri
Mungkin bos tak tahu apa yang ia mau, tapi juga paham apa yang tidak dia inginkan. Untuk menghindari pergesekan dengannya, cobalah kita bangga kepada diri sendiri dan apa yang kita lakukan.

- Berusaha beradaptasi
Gaya kerja bos mungkin berbeda dengan atasan sebelumnya. Kita harus bisa beradaptasi dengan perubahan itu dan jangan terpaku dengan gaya lama karena hanya akan memantik perselisihan dengannya.

- Tak perlu cari muka
Tak usah mencari muka kepada bos agar dijadikan karyawan kesayangan. Dia hanya menghargai apa yang memang pantas kita dapatkan. Jadi buat ia senang dengan bekerja yang baik.

PIPIT

Berita lainnya:
9 Pelajaran Hidup dari Kendall Jenner
Perilaku yang Bikin Kamu Tidak Menarik Lagi
Waspadai 5 Bahaya dari Penggunaan Aplikasi Kencan Online

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus