Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Menteri Bahlil Cerita Pencak Silat di Bisnis Baterai Kendaraan Listrik

Konsorsium LG resmi mengimplementasikan rencana tahap kedua pengembangan industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di KIT Batang, Jawa Tengah.

8 Juni 2022 | 14.33 WIB

Pengemudi Grab tengah menukar baterai motor listrik di Gudang Grab Rental Cakung, Jakarta, Rabu, 23 Februari 2022. Untuk menyuplai tenaga lebih dari 8,500 unit armada kendaraan listriknya, Grab telah meluncurkan sejumlah titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Pengemudi Grab tengah menukar baterai motor listrik di Gudang Grab Rental Cakung, Jakarta, Rabu, 23 Februari 2022. Untuk menyuplai tenaga lebih dari 8,500 unit armada kendaraan listriknya, Grab telah meluncurkan sejumlah titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menceritakan bagaimana kerja keras Indonesia menadi produsen global baterai kendaraan listrik.

Menteri Bahlil menyebut banyak godaan yang harus dihadapi pemerintah unt,uk menggolkan tujuannya
.

"Kelihatannya negara-negara tetangga kita sebagian belum ikhlas kalau Indonesia jadi negara industrialis baterai mobil karena banyak sekali 'pencak silat-nya'," katanya acara Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di KIT Batang, Jateng, hari ini, Rabu, 8 Juni 2022.

Bahlil menjelaskan upaya komprehensif Indonesia untuk bisa menggaet industri baterai kendaraan listrik masuk ke dalam negeri. Upaya tersebut dimulai sejak 2019 ketika pemerintahan Presiden Jokowi berhasil membuat Hyundai membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.

Setelah Hyundai membangun dan memproduksi mobil listrik, Konsorsium LG yang bekerjasama dengan sejumlah BUMN tengah membangun ekosistem baterai listrik di Indonesia dengan rencana investasi total USD 9,8 miliar (setara Rp 142 triliun).

Hingga hari ini, Konsorsium LG resmi mengimplementasikan rencana tahap kedua pengembangan industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di KIT Batang, Jawa Tengah.

"Kementerian Perdagangan Industri, dan Energi (MOTIE) Korea Selatan dan LG sepakat sejak 2020 untuk membangun ekosistem baterai listrik di Indonesia," ucapnya.

Kolaborasi Konsorsium LG dengan UMKM dan pengusaha daerah juga terjalin dengan baik. Pekerjaan recycle baterai kendaraan listrik akan ditangani UMKM, bukan BUMN, sehingga Kadin bisa ambil bagian dalam bisnis tersebut.

BacaLimbah Baterai Kendaraan Listrik Bisa Munculkan Sentra Ekonomi

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus