Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia punya peluang besar menguasai kue terbesar ekonomi digital Asia Tenggara pada 2025. Untuk mencapainya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan negeri ini memerlukan pengembangan talenta yang mumpuni; penyesuaian kapasitas bisnis pelaku ekonomi digital; hingga elektronifikasi sistem pemerintahan. "Yang juga penting adalah mengembangkan ekosistem demi mengubah cara berpikir analog menjadi digital," kata Semuel dalam acara Senyawa+ hasil kerja bareng Tempo dan Rombak Media, start-up media, di Jakarta, Sabtu, 1 Desember lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai bagian dari upaya mengembangkan ekosistem digital, Koran Tempo menggelar Start-up Pilihan Tempo 2018. Berkolaborasi dengan Digitaraya, akselerator start-up yang disokong Google Developer Launchpad, acara tahunan ini memilih delapan usaha rintisan digital terbaik pada empat kategori. Mereka bergerak di beragam sektor, seperti layanan logistik, kuliner, pendidikan, hingga kesehatan. "Start-up unggulan harus mengenali masalah publik untuk kemudian menawarkan solusi lewat pendekatan digital," kata Vice President CyberAgent Ventures, Steven Venada, salah satu juri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo