Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengulangi arahan Presiden Joko Widodo ketika bertemu dengan pejabat di Kementerian Pendidikan, pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nadiem mengingatkan para pejabat Kementerian bahwa fokus pendidikan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar siap bekerja dan berusaha.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Awaluddin Tjalla, mengatakan dalam pertemuan itu Nadiem menyampaikan agar Kementerian Pendidikan memanfaatkan teknologi dalam menjawab tantangan efisiensi, seperti untuk meningkatkan kompetensi guru. "Ke depan arahnya seperti itu dalam perspektif kurikulum. Seperti yang dikatakan Pak Jokowi, jadi making delivery-nya penting," kata Awaluddin.
Di bawah kepemimpinan Nadiem, menurut Awaluddin, Kementerian Pendidikan akan berfokus pada peningkatan kualitas guru dan peserta didik. Berdasarkan sejumlah riset, selama ini guru dan murid belum berinteraksi dengan baik saat di sekolah. Guru juga banyak yang dianggap kurang inspiratif dan inovatif dalam proses belajar di kelas.
Seorang pejabat Kementerian Pendidikan menuturkan Nadiem masih berfokus pada konsolidasi di Kementerian secara internal. Di samping mengumpulkan pejabat Kementerian, Nadiem mengundang sejumlah ahli dan pegiat pendidikan. "Kemarin masih konsolidasi, masih melihat permasalahan dengan meng-interview berbagai pihak," kata dia.
Dalam rapat kabinet terbatas pekan lalu, selepas pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju, Jokowi meminta Nadiem agar membuat terobosan dalam pengembangan sumber daya manusia. Presiden juga menuntut agar ratusan ribu guru memiliki standar yang sama dalam penguasaan teknologi. "Kami diberi peluang dengan teknologi, aplikasi sistem yang bisa mempermudah, sehingga yang dulu terasa tidak mungkin sekarang menjadi mungkin," kata Jokowi.
Nadiem irit bicara ketika wartawan melontarkan pelbagai pertanyaan kepada dia, Jumat lalu. "Saya sangat banyak sekali tugas, berat sekali tantangannya," kata dia. Nadiem menambahkan, program seratus harinya adalah mendengar, memahami, dan bertanya untuk mengidentifikasi persoalan.
Nadiem pernah mengemukakan pemikirannya tentang cara mengembangkan sumber daya manusia di era digital dalam seminar utama "Hari Oeang", dua tahun lalu. Pendiri start-up Gojek ini mengatakan ada empat pelajaran yang wajib diberikan kepada siswa sejak di sekolah menengah. Keempatnya adalah bahasa Inggris, bahasa pemrograman, ilmu statistik, dan psikologi. "Yang paling penting bukan konten, tapi bagaimana meningkatkan skill, cara berpikir, berstruktur, menyelesaikan masalah, dan kolaborasi," kata dia.
Pengamat pendidikan, Itje Chodidjah, menilai arah pendidikan yang direncanakan Nadiem tak akan jauh berbeda dengan era Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy. Namun, kata dia, Nadiem berencana membuat kebijakan yang lebih efektif. Itje menyimpulkan demikian setelah pengurus Badan Akreditasi Nasional Sekolah bertemu Nadiem, pekan lalu. "Saya yakin akan ditemukan jalan yang efisien untuk mendidik anak-anak, sehingga mutu sumber daya manusia bisa terdongkrak dalam waktu yang tidak lama," kata dia.
Itje juga meyakini bahwa digitalisasi yang direncanakan Nadiem tak akan menggantikan peran guru, melainkan justru akan mempercepat rencana efisiensi. "Guru tetap harus menjadi pemantik berpikir anak-anak karena konten itu sudah ada di mana-mana," kata dia. ARKHELAUS WISNU | MAYA AYU PUSPITASARI
Nadiem Disebut Berfokus Ciptakan Lulusan Siap Kerja
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo