Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Nvidia Luncurkan Chip DRIVE Thor untuk Mobil Otonom

Nvidia Corp meluncurkan platform komputasi barunya yang disebut DRIVE Thor untuk masuk ke industri otomotif.

21 September 2022 | 13.00 WIB

NVIDIA. softpedia.com
Perbesar
NVIDIA. softpedia.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Nvidia Corp meluncurkan platform komputasi barunya yang disebut DRIVE Thor pada Selasa 20 September 2022. Platform ini akan memberikan teknologi autonomous (tanpa awak) dan asisten driving, termasuk hiburan di dalam mobil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Sebagai perusahaan besar di pasar chip, Nvidia telah membuat dorongan besar dalam bisnis otomotif. Menurut laporan Reuters yang dilansir hari ini, Rabu, 21 September 2022, itu merupakan segmen pertumbuhan utama perusahaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala bisnis otomotif Nvidia Danny Shapiro mengatakan DRIVE Thor dapat mengganti banyak chip dan kabel di dalam mobil otonom serta menurunkan biaya sistem secara keseluruhan. Namun ia belum menginformasikan angka spesifik tentang penghematannya.

"Anda dapat membayangkan penghematan luar bisa dalam biaya, kabel, pengurangan berat badan dan dalam hal pengurangan konsumsi energi secara keseluruhan," kata Shapiro, dikutip dari Reuters.

Saat ini beberapa pembuat mobil telah merancang chip mereka sendiri untuk mendapatkan banyak kontrol dan memangkas biaya. Unit Penggerak Otonom General Motor (GM.N) Cruise pekan lalu telah mengembangkan chipnya sendiri untuk digunakan pada 2025. Saat ini mereka menggunakan chip Nvidia.

Pelanggan pertama Nvidia untuk DRIVE Thor adalah ZEEKR milik Geely Cina. Shapiro menjelaskan chip itu juga akan digunakan di SUV pintar baru perusahaan mobil Cina XPeng dan startup mengemudi otonom Cina, QCraft.

Akan tetapi muncul kekhawatiran apakah pelanggan Cina dapat terus mengakses teknologi Nvidia atau tidak. Mengingat AS mengeluarkan larangan atas ekspor dua chip komputasi Nvidia ke Cina.

"Ada banya perusahaan yang melakukan pekerjaan hebat dan bermanfaat bagi manusia. Kami ingin mendukung mereka. Dalam kasus di mana pusat data memiliki batasan untuk ekspor, kami bekerja dengan pelanggan Cina untuk menghasilkan produk alternatif yang sesuai," tukas Shapiro.

KHOLIS KURNIA WATI | REUTERS

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus