Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

OPM Ancam Bawa Pilot Susi Air ke Medan Perang, Ini Pernyataan TNI

Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengancam akan membawa pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, ke medan perang

13 April 2024 | 13.18 WIB

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Perbesar
Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Nugraha Gumilar menyatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membahayakan nyawa Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Apabila OPM terus berulah, TNI akan ambil tindakan tegas,” ucap Nugraha saat dikonfirmasi Tempo melalui pesan singkat pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nugraha juga membantah pernyataan disampaikan oleh TPNPB-OPM jika TNI melakukan serangan udara dan pengeboman di distrik Kwiyawagi, Geselma, Yuguru, dan sekitarnya yang merupakan daerah pengungsi di Kabupaten Nduga. 

“Berita ini tidak benar, TNI dalam melaksanakan tugasnya mengedepankan operasi teritorial,” ucap jenderal bintang dua itu. 

 

TPNPB-OPM Tuding Soal Ancaman Terhadap Pilot Susi Air dan Klaim TNI Lakukan Serangan Bom 

 

TPNPB-OPM menuding TNI menjatuhkan bom di distrik Kwiyawagi, Geselma, Yuguru, dan sekitarnya yang merupakan daerah pengungsi di Kabupaten Nduga.

TPNPB-OPM meminta TNI menghentikan serangan udara itu. Mereka juga mengancam akan membawa keliling pilot Susi Air yang mereka sandera, Philip Mark Mehrtens, ke medan tempur.

“Sampai mati sama-sama dengan kami,” kata Panglima Kodap III Ndugama-Derakma TPNPB-OPM Egianus Kogoya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 12 April 2024.

Egianus menuturkan pengeboman via udara yang dilakukan TNI-Polri terhadap pasukan TPNPB-OPM tidak seimbang. Ia juga menuding TNI-Polri menyerang membabi-buta tanpa memastikan mana yang warga sipil dan mana yang kelompok separatis.

Egianus menyebut pemerintah Indonesia dan Selandia Baru tidak memiliki niat baik untuk menyelamatkan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Ia mengklaim pihaknya sudah menunggu proses negoisasi, tetapi TNI-Polri malah melakukan pengeboman.

“Kami tidak akan melepaskan pilot melalui siapapun, kecuali Jakarta dan Selandia Baru menjawab tuntutan kami TPNPB-OPM,” ujar Egianus.

Ia berjanji akan melepaskan pilot Susi Air melalui negosiasi jika difasilitasi oleh pihak ketiga, yaitu PBB.

Dalam siaran persnya, Egianus menyertakan foto kondisi terkini Philip Mark Mehrtens. Selain itu ada video testimoni dari Philip yang juga meminta TNI menghentikan pengeboman.

Belum ada tanggapan dari TNI atas pernyataan terbaru TPNPB-OPM. Namun, pada April 2023 Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman membantah TNI menggunakan bom dalam operasi militer di Nduga.

Menurut dia, tudingan penggunaan bom merupakan hoaks yang disebar TPNPB-OPM untuk menjelekkan militer Indonesia.

Catatan redaksi: Berita ini diedit pada Sabtu, 13 April 2024 pukul 17.41 untuk menghilangkan kalimat provokatif

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus