Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan permintaan cabai di Jakarta sangat tinggi selama bulan Ramadan, bisa mencapai 120 ton per hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kondisi ini berdampak pada harga, utamanya cabai rawit merah di Jakarta yang belum mau turun, sedangkan harga bawang, utamanya bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, sudah turun sejak awal Maret.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Yang masih bertahan sebetulnya cabai. Kalau bawang, istimewa sesungguhnya awal Maret ini untuk Pasar Induk Kramat Jati sudah mulai turun harganya, nanti bisa cek di info pangan Jakarta," kata Eliawati di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat, 17 Maret 2023.
Menurut Eliawati, kebutuhan warga terhadap komoditas cabai di DKI Jakarta lebih tinggi dari komoditas bawang yang berkisar 80 ton per hari.
Selain itu, komoditas bawang lebih cepat dipanen daripada cabai. Ini membuat Eliawati optimistis, pemerintah masih dapat mengendalikan inflasi akibat fluktuasi harga komoditas bawang di Ibu Kota.
Fluktuasi harga cabai dan bawang di Jakarta yang terjadi akibat curah hujan tinggi selama Februari hingga Maret, diproyeksikan akan berlangsung sementara.
Untuk mencukupi kebutuhan warga di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya menjalin kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah di Jawa Tengah hingga Jawa Timur untuk mendatangkan komoditas bawang dan cabai dari petani daerah tersebut.
Seperti pada Senin, 6 Maret 2023 lalu, Kementerian Pertanian telah memasok ratusan ton komoditas cabai dan bawang ke Pasar Induk Kramat Jati.
Pasokan yang masuk ke DKI kurang lebih 17 ton cabai yang berasal dari Jawa Tengah (Magelang dan Temanggung) dan Jawa Barat (Garut dan Sumedang), serta bawang merah total 175 ton yang masuk secara bertahap ke Pasar Induk Kramat Jati.
Namun harga cabai masih belum turun, seperti cabai rawit merah di Pasar Koja Baru (Jakarta Utara) dan Pasar Induk Kramat Jati (Jakarta Timur) bisa mencapai Rp90.000 per kilogram di pedagang, padahal normalnya antara Rp 60.000 hingga Rp 80.000.