Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

PA 212 Imbau Ahok Tak Lagi Jadi Politikus Setelah Bebas, Ada Apa?

Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) memandang selepas bebas murni dari penjara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak lagi perlu terjun ke kancah politik.

23 Januari 2019 | 09.09 WIB

Massa yang tergabung dalam organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) dan presidium 212 saat melakukan demo terkait sidang peninjauan kembali (PK) Terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, 26 Februari 2018. TEMPO/Subekti.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Massa yang tergabung dalam organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) dan presidium 212 saat melakukan demo terkait sidang peninjauan kembali (PK) Terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, 26 Februari 2018. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 memandang, selepas bebas murni dari penjara, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak lagi perlu terjun ke kancah politik.

Pendapat itu disampaikan oleh juru bicara PA 212, Novel Bamukmin.
Baca : Dicopot Anies, Mantan Dirut Jakpro Ingin Kerja Bareng Ahok Lagi

"Jangan berpolitik," ujar Novel melalui pesan pendeknya pada Rabu pagi, 23 Januari 2019. Ketimbang terjun ke kancah politik, Novel menyarankan Ahok konsentrasi di bidang usaha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Novel menyebut Ahok lebih baik menjadi pengusaha daripada politikus. Pernyataan ini dilatari kabar bakal merapatnya Ahok ke salah satu partai. Novel mendengar Ahok akan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah sumber juga mengatakan Ahok diminta bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia. Juru bicara PSI, Mohamad Guntur Romli, tak menjawab dengan gamblang ihwal upaya PSI menggaet Ahok itu.
Simak pula :
PA 212 Tunggu Sikap Tobat Ahok Setelah Bebas dari Penjara

Namun Guntur mengatakan partainya bakal merayu Ahok mengkampanyekan nilai-nilai PSI. Musababnya, nilai-nilai itu terinspirasi dari Ahok.

Novel menyiratkan, meski PA 212 'tak merestui' Ahok berpolitik, mereka tidak akan melarang mantan Gubernur DKI Jakarta itu terlibat lagi dalam partai. Sebab, hak berpolitik adalah hak setiap warga negara.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus