Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Boyolali - PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), produsen mobil Esemka, diketahui telah membuka rekruitmen bagi para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari jurusan otomotif pada Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selain dari sekolah kami, ada juga dari beberapa SMK lain di Kabupaten Boyolali,” kata guru otomotif SMK Negeri 1 Sambi, Kabupaten Boyolali, Anwar Yasin, saat ditemui Tempo di ruang kerjanya pada Senin, 22 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yasin mengatakan, ada 40 alumnus SMK N 1 Sambi dari jurusan otomotif yang saat ini magang kerja di pabrik PT SMK yang berada di wilayah Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali. Sebanyak 40 alumnus itu terdiri dari lulusan tahun 2017 dan 2018.
Baca: Inilah Penampakan Mobil Esemka Jenis Pikap di Pabrik Boyolali
“Terpilih 40 orang itu setelah melalui proses seleksi, bukan karena batasan kuota. Seleksinya sekitar Mei lalu. Semuanya alumnus. Kalau yang masih berstatus siswa tidak ada yang magang di sana,” kata Anwar tanpa menjelaskan secara detail ihwal proses seleksi untuk magang kerja di PT SMK tersebut.
Anwar berujar, para peserta magang kerja di PT SMK itu tentu akan mendapatkan honor yang layak meski dia tidak menyebutkan berapa nilainya. Anwar juga mengaku tidak tahu ihwal pekerjaan apa yang akan ditangani para mantan siswanya di pabrik yang berjarak sekitar lima kilometer dari Bandara Adi Soemarmo Solo itu.
Deretan mobil Esemka jenis pikap yang diparkir di halaman sisi timur pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, pada Senin, 22 Oktober 2018. TEMPO/Dinda Leo Listy
“Saya ke sana (PT SMK) hanya untuk proses simbolis, menyerahkan alumnus yang lolos seleksi. Apakah pabrik itu sudah mulai berproduksi, saya tidak tahu karena saya tidak masuk sampai ke dalam-dalam,” kata Anwar yang siang itu tampak tergesa karena hendak mengajar.
Baca: Mobil Esemka Akan Meluncur, Begini Situasi Pabriknya di Boyolali
Dari pantuan Tempo di pabrik PT SMK pada 3 Oktober lalu, tampak ada puluhan pemuda yang mengenakan seragam praktek kerja lapangan (PKL). Dari seragam tersebut, diketahui bahwa mereka berasal dari sejumlah SMK negeri maupun swasta di Boyolali dan Kota Solo. Ada pula sebagian yang mengenakan seragam PKL dari salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Solo.
“Informasi yang kami dengar, mereka yang magang kerja itu dapat honor sesuai UMK (Upah Minimum Kabupaten) Boyolali sekitar Rp 1,5 juta. Kalau siang mereka makan di kantin sekitar pabrik mobil Esemka. Biaya makannya juga ditanggung perusahaan, mereka tinggal menukarkan kupon,” kata Ipung, 40 tahun, warga Desa Senting, Kecamatan Sambi, yang tinggal tidak jauh dari pabrik PT SMK.