Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pakar Transportasi UGM Sarankan Transjakarta Integrasikan Layanan dengan Ojek Online

Integrasi layanan dengan ojek online akan bisa mendukung upaya Transjakarta mengejar target 1,5 juta penumpang per hari pada 2024.

10 Maret 2023 | 11.17 WIB

Bus TransJakarta melintas di bawah Halte CSW, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Agustus 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan paket tarif integrasi untuk layanan transportasi umum massal yakni TransJakarta, MRT dan LRT dengan plafon maksimum satu kali perjalanan sebesar Rp10.000.Adapun metode pembayaran paket tarif layanan angkutan umum massal itu adalah dengan menggunakan uang elektronik. Biaya awal yang ditetapkan adalah Rp2.500 dengan tarif mencapai Rp250 per kilometer dengan tarif maksimum sebesar Rp10.000 dengan pembatasan waktu perjalanannya adalah selama 180 menit atau tiga jam. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Bus TransJakarta melintas di bawah Halte CSW, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Agustus 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan paket tarif integrasi untuk layanan transportasi umum massal yakni TransJakarta, MRT dan LRT dengan plafon maksimum satu kali perjalanan sebesar Rp10.000.Adapun metode pembayaran paket tarif layanan angkutan umum massal itu adalah dengan menggunakan uang elektronik. Biaya awal yang ditetapkan adalah Rp2.500 dengan tarif mencapai Rp250 per kilometer dengan tarif maksimum sebesar Rp10.000 dengan pembatasan waktu perjalanannya adalah selama 180 menit atau tiga jam. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar transportasi Universitas Gadjah Mada, Muhammad Zudhy Irawan mendorong Transjakarta melakukan integrasi layanan dengan ojek online untuk mempermudah akses masyarakat menggunakan transportasi publik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Integrasi itu sangat berpotensi meningkatkan jumlah angkutan umum,” kata Zudhy seperti dikutip dari Antara, Kamis, 9 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) ini, Transjakarta perlu mempercepat integrasi dengan ojek online atau ojol, sebagai strategi jemput bola calon pengguna bus Transjakarta.

Integrasi dengan ojol bisa mendukung taregt Transjakarta meningkatkan kapasitas penumpangnya menjadi 1,5 juta orang per hari pada 2024 dengan menambah armada hingga 6.960 unit berdasarkan Data Dinas Perhubungan DKI.

Saat ini, TransJakarta baru memiliki 4.700 armada dengan kapasitas penumpang 1,2 juta per hari.

Peneliti Pusat Kajian Transportasi dan Logistik UGM itu mengatakan Transjakarta bisa mencontohkan integrasi Gojek dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sudah berjalan melalui pengembangan fitur GoTransit.

Melalui fitur tersebut, pengguna dapat memesan layanan transportasi daring itu menuju dan dari stasiun komuter sekaligus bisa membeli tiket kereta komuter langsung dari aplikasi perusahaan ojol itu.

Kolaborasi itu, kata dia, meningkatkan transaksi tiket digital kereta komuter sebesar 300 persen, berdasarkan data perusahaan ojek daring itu.

Ia menambahkan masyarakat perlu didorong menggunakan transportasi publik seperti Transjakarta untuk mengurangi tingkat kemacetan di ibu kota, apalagi aktivitas masyarakat saat ini yang kembali normal.

“Transportasi publik harus meningkatkan layanan agar memudahkan masyarakat dalam mengaksesnya,” katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus