Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

PAM Jaya Umumkan Gangguan karena Kemarau Panjang, 18 Wilayah Kelurahan Berhenti Disuplai Air Bersih

Kualitas air baku saat ini 100 kali lipat lebih asin daripada nilai ambangnya untuk kesehatan. Instalasi milik PAM Jaya tak sanggup mengolahnya.

21 September 2023 | 15.30 WIB

Warga mengisi ember-ember mereka dengan air bersih di Marunda Kepu, Jakarta Utara, Senin, 16 Mei 2022. Warga Marunda Kepu mengalami krisis air bersih sejak bulan lalu akibat matinya pasokan air dari perusahaan penyedia air. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Perbesar
Warga mengisi ember-ember mereka dengan air bersih di Marunda Kepu, Jakarta Utara, Senin, 16 Mei 2022. Warga Marunda Kepu mengalami krisis air bersih sejak bulan lalu akibat matinya pasokan air dari perusahaan penyedia air. TEMPO/ Faisal Ramadhan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Air Minum Jakarta atau PAM JAYA mengumumkan gangguan layanan air bersih dari Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Hutan Kota, Jakarta Barat, berupa suplai air berkurang hingga berhenti total. Wilayah terdampak meliputi Kelurahan Penjaringan; Pejagalan; Pluit; Kapuk; Kalideres; Rawa Buaya; Pegadungan; Cengkareng Barat; Cengkareng Timur; Pegadungan; Semanan; Duri Kosambi; Wijaya Kusuma; Jelambar Baru; Kapuk Muara; Tegal Alur; Kamal; Kamal Muara, dan sekitarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam keterangan tertulis yang dibagikannya, Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin menerangkan gangguan disebabkan penurunan kualitas air baku di IPA Hutan Kota. Penurunan kualitas yang terjadi hingga mengakibatkan air hasil olahan tidak memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492 Tahun 2010.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Arief, gangguan sebenarnya sudah terjadi berupa penurunan suplai sejak 8 September 2023. "Salah satu penyebab utamanya adalah dampak dari kemarau panjang yang melanda Jakarta," kata Arief.

Wilayah Hutan Kota merupakan titik terjauh dari pompa PAM JAYA dan letaknya mendekati laut. Kemarau panjang yang terjadi menyebabkan intrusi air laut ke air sungai, sehingga mengakibatkan TDS (Total Disolve Solid) yang menjadi parameter kualitas air bersih yang diproduksi tidak sesuai dengan Permenkes.

Berdasarkan standar Permenkes, TDS air harus di bawah 200, sedangkan saat ini TDS air baku yang ada di IPA Hutan Kota mencapai 2000. "Teknologi pada IPA Hutan Kota memang tidak diperuntukkan desalinasi dan ini yang menyebabkan PAM JAYA harus menyetop IPA Hutan Kota yang suplainya sebanyak 450 Lps per detik."

Arief mengatakan dampak dari pemberhentian tersebut mengakibatkan daerah yang sebelumnya mendapatkan suplai air dari IPA Hutan Kota menjadi terhenti. Salah satu upaya PAM Jaya untuk mengurangi dampaknya adalah melakukan realokasi titik-titik distribusi. “Kemudian, kita atur lalu lintasnya menuju utara dan barat Jakarta,” ujarnya.

Berikutnya, PAM JAYA memaksimalan pelayanan air tangki gratis dan re-investasi pemasangan membran baru untuk bisa memproses air baku yang memiliki TDS tinggi atau mampu mengurai air laut. Tapi, ditambahkannya, untuk re-investasi ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Saya ingin meminta maaf kepada masyarakat Jakarta yang saat ini mengalami krisis air dampak dari diberhentikannya IPA Hutan Kota," kata Arief sambil menambahkan harapannya segera turun hujan. "Sehingga air dari daratan dapat mendorong air laut, sehingga TDS air baku di IPA Hutan Kota menjadi rendah dan IPA tersebut dapat beroperasi kembali,” katanya.

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus