Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Panitia Formula E tengah mengejar target penjualan tiket penonton.
Panitia membantah ada kendala dalam penjualan tiket.
Anggota DPRD meminta panitia transparan ihwal data sponsor dan jumlah tiket yang terjual.
JAKARTA — Penyelenggara Jakarta E-Prix 2022 membantah jika disebut terjadi kendala dalam penjualan tiket penonton balap mobil listrik Formula E. Masyarakat sudah bisa membeli tiket secara online sejak 1 Mei 2022 melalui laman Jakartaeprix.goersapp.com dan Jakartaeprixfestival.com.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bisa dicek langsung,” kata Communication Manager OC Jakarta E-Prix 2022, Melisa Sjach, kemarin, 11 Mei. Ia menolak memberi informasi perihal jumlah tiket yang sudah terjual. “Yang jelas, tim penjualan sedang berfokus mengejar target.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim penjualan tiket, kata Melisa, masih terus mengoptimalkan penjualan dan berpromosi melalui kanal daring dan luring. “Ada beberapa kegiatan yang dapat dimanfaatkan masyarakat menuju hari-H acara,” kata dia. Kegiatan tersebut antara lain Sustainable World Journalist Competition, Sustainable World Electric Vehicle Design Competition, dan EPrix E-Sport Championship.
Berdasarkan pantauan Tempo, 9 Mei lalu, pada website panitia tercantum keterangan tiket Formula E untuk kelas VIP jenis Ombak Laut Suite telah sold out (habis terjual). Namun, kemarin, tiket untuk kelas yang sama kembali tersedia. “Itu bukan error,” ujar Melisa. “Memang dibuka bertahap sesuai dengan antusiasme pembeli di platform.”
Keluhan ihwal kendala dalam pembelian tiket Formula E itu sebelumnya disampaikan oleh anggota DPRD DKI Jakarta, Syarif. Ia selalu gagal memesan tiket melalui website resmi yang sudah disediakan panitia. “Enggak bisa (pesan). Coba saja tuh website-nya,” kata Syarif, Selasa, 10 Mei lalu.
Vice President Communication Organizing Committee Jakarta E-Prix, Iman Syafei, ragu akan informasi yang disampaikan Syarif. Apalagi tim yang bertanggung jawab atas penjualan tiket tidak pernah melaporkan adanya kendala itu. "Kami juga selalu cek dan baik-baik saja, kok," kata Iman. Jika masalahnya bukan pada website panitia, kata Iman, mungkin ada gangguan koneksi internet. "Mungkin ada gangguan koneksi dan browser dari yang bersangkutan."
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo. dprd-dkijakartaprov.go.id
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, menilai gelaran Formula E terlalu dipaksakan. Ia khawatir, jika kuota yang ditargetkan tidak terpenuhi, pemerintah Jakarta bakal memobilisasi aparatur sipil negara (ASN) untuk membeli tiket. Padahal penyenggaraan Formula E bertujuan agar masyarakat dapat menikmati balapan mobil listrik. “Nyatanya harga hanya tersedia untuk menengah ke atas,” ujar Anggara. “Jangan sampai acara ini nantinya didominasi oleh ASN.”
Tempo kemarin meminta tanggapan dari sejumlah pegawai di Balai Kota Jakarta perihal perhelatan Formula E. Sebagian besar tidak antusias menyaksikan balapan secara langsung. “Belum ada rencana membeli tiket,” ujar Samsuri. Pernyataan serupa disampaikan oleh Indah. Sejauh ini, kata Indah, tidak ada surat edaran yang meminta ASN membeli tiket Formula E. “Jika memang ada arahan untuk membeli, biasanya diinfokan di sistem,” kata dia.
Penggemar balapan mobil listrik yang tergabung dalam Fans Formula E (FEE) Indonesia belum bisa memastikan anggotanya bakal memborong tiket Formula E yang akan digelar 4 Juni mendatang. Ketua FEE David mengatakan, sejauh ini baru sepuluh anggotanya yang memiliki tiket jenis Ancol Festival seharga Rp 250 ribu. “Kami mengupayakan agar seluruh anggota bisa membeli tiket, minimal jenis Ancol Festival,” kata David. “Saya optimistis kuota 50 ribu penonton dapat terpenuhi.”
Tiket Jakarta E-Prix memiliki delapan kategori yang secara resmi dijual mulai 1 Mei 2022. Harga tiket mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 10 juta. Harga tersebut belum termasuk pajak 15 persen dari setiap pembelian tiket.
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan jumlah penonton untuk gelaran Formula E masih ditargetkan sebanyak 50 ribu orang. Ia menyebutkan 10 ribu di antaranya akan berada di kelas VIP tribun penonton. Sedangkan sisanya tersebar di beberapa kelas, termasuk di kelas festival.
Sepi informasi tentang penjualan tiket membuat sejumlah kalangan ragu target itu bisa dipenuhi. Gembar-gembor tentang dukungan sponsor dalam perhelatan Formula E sejauh ini juga belum terlihat. “No comment,” kata Melisa ketika disinggung perihal sponsor balapan.
Anggara meminta panitia Formula E transparan dalam menyampaikan data sponsor dan tiket yang terjual. “Ingat, commitment fee masih menggunakan APBD,” kata dia. “Tidak begitu kaget,” kata anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini. “Berapa tiket yang laku harus di-update dan sponsor juga dibuka.”
IMA DINI SHAFIRA | LANI DIANA WIJAYA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo