Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Karena Sumur Dianggap Ampuh Serap Hujan

Pemerintah Jakarta optimistis mampu menuntaskan target pembangunan drainase vertikal di Ibu Kota.

18 November 2021 | 00.00 WIB

Alat berat membawa material sumur resapan di Jalan Mataram Raya, Kebayoran Baru, Jakarta, 12 Oktober 2021. Tempo/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Alat berat membawa material sumur resapan di Jalan Mataram Raya, Kebayoran Baru, Jakarta, 12 Oktober 2021. Tempo/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • DKI targetkan pembangunan 25.647 sumur resapan selesai tahun ini.

  • DKI sebut sumur resapan percepatan waktu penyurutan genangan banjir.

  • Rencana pembuatan sumur resapan di tingkat RT tidak ada kelanjutannya lagi.

JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta optimistis mampu menuntaskan target pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal di Ibu Kota. Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengklaim, dari 25.647 sumur yang ditargetkan, sudah 18 ribuĀ  yang selesai dibangun. ā€œProgram ini sudah dirasakan dua tahun terakhir,ā€ kata Riza, kemarin. ā€œEfektivitas sumur resapan cukup baik, mempercepat genangan air segera surut.ā€

Riza berjanji target itu bisa dipenuhi meski waktu yang tersisa kurang dari satu setengah bulan. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi sudah berulang kali merevisi target capaian drainase vertikal ini. Padahal proyek tersebut menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.

Dalam kampanye pilkada DKI pada 2017, Anies menyatakan memiliki pendekatan berbeda dalam menangani banjir Ibu Kota. Selama ini pemerintah hanya berupaya mengalirkan air hujan secepat mungkin ke muara. Padahal langkah yang seharusnya dilakukan adalah mengupayakan agar air hujan bisa diserap tanah dengan baik. Konsep ini pula yang membuat bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menghentikan normalisasi Sungai Ciliwung, kemudian mengganti dengan program drainase vertikal dan naturalisasi sungai.

Pemerintah Jakarta mencantumkan target pembangunan 300 ribu sumur resapan di taman, sekolah, serta kawasan perkantoran pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) 2017-2022. Dalam dokumen yang sama, pemerintah berambisi membuat drainase vertikal berskala mikro di 1,18 juta titik. Program ini menargetkan tiap rukun tetanggaĀ  memiliki minimal 60 lubang penampung air.

Rencana tersebut masih terus diangkat oleh Dinas Sumber Daya Air saat mengikuti rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, Februari lalu. Pemprov kemudian berulang kali melontarkan angka target capaian yang berganti-ganti. Pada pertengahan tahun lalu, DKI menyatakan akan membangun 40 ribu sumur resapan dengan capaian sementara penyelesaian fisik di 6.232 titik dan kontrak kerja sama di 22.290 titik. Sedangkan proyek sumur resapan di tingkat RT tidak jelas kelanjutannya.

ā€œTak hanya sumur resapan, semua program penanganan banjir juga kami siapkan,ā€ ujar Riza. ā€œSetiap tahun, anggaran penanganan banjir itu paling besar dibanding bidang lainnya.ā€

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus