Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pembangunan Stadion BMW Terancam Molor

Pemerintah dan DPRD tak kunjung sepakat pihak mana yang akan membangun stadion.

22 November 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Pembangunan stadion sepak bola di lahan Taman Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa (BMW), Jakarta Utara, terancam molor. Sebab, hingga tadi malam, pemerintah DKI dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tak kunjung menyepakati pihak mana yang akan membangun stadion tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Badan Anggaran DPRD, Pantas Nainggolan, menuturkan sebagian anggota Dewan menginginkan agar Dinas Pemuda dan Olahraga yang membangun Stadion BMW. Tujuannya, agar Dewan bisa mengawasi pembangunan itu. "Kalau Jakarta Propertindo yang mengerjakan, kami sulit mengawasinya," ujar dia, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan Stadion BMW dibangun oleh Jakarta Propertindo. Bila stadion pengganti Stadion Lebak Bulus itu dibangun dan dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga, Anies khawatir hasilnya tak akan maksimal.

Jakarta Propertindo juga telah meminta penyertaan modal ke Dewan untuk membangun Stadion BMW senilai Rp 1,5 triliun. Masalahnya, Dewan belum merevisi peraturan daerah tentang modal dasar badan usaha milik daerah (BUMD) itu. Tanpa revisi aturan tersebut, Jakarta Propertindo hanya bisa menerima suntikan modal Rp 591 miliar.

Pantas juga khawatir suntikan modal daerah untuk Jakarta Propertindo akan kembali mengendap. Apalagi, Dewan sedang membentuk panitia khusus untuk menyelidiki pengendapan modal daerah di sejumlah BUMD yang mencapai Rp 4,4 triliun, di antaranya di Jakarta Propertindo sebesar Rp 2,5 triliun.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menuturkan pemerintah DKI masih terus membahas pihak mana yang akan membangun stadion bertaraf internasional tersebut bersama Dewan. "Mudah-mudahan mereka bisa mengerti," ujarnya.

Adapun Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ratiyono mengungkapkan Dinas tak memiliki sumber daya yang kompeten untuk membangun Stadion BMW. Dia mencontohkan, renovasi pelbagai sarana olahraga untuk Asian Games 2018 juga bukan dikerjakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, melainkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Asep Saepudin menuturkan, dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2019 tak ada alokasi anggaran pembangunan stadion di dinasnya. Sejak awal, pembangunan Stadion BMW yang diperkirakan menelan biaya Rp 4,5 triliun itu akan dikerjakan oleh perusahaan daerah.

Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo, Hani Sumarno, menyatakan siap untuk membangun Stadion BMW. Perusahaan, kata dia, telah berpengalaman membangun fasilitas olahraga kelas dunia, seperti velodrom dan equestrian.

Kemarin, puluhan orang yang tergabung dalam komunitas Gue Anak Jakarta berdemonstrasi di depan gedung DPRD. Pengunjuk rasa, sebagian besar pendukung klub sepak bola Persija, meminta kejelasan pembangunan Stadion BMW. "Ironis sebagai Ibu Kota, Jakarta tidak memiliki stadion," ujar koordinator aksi Masrizal Arifianto.

Sekretaris Umum The Jakmania, Diky Soemarno, tak mempersoalkan pihak manayang akan membangun Stadion BMW. Mereka hanya menagih janji Anies untuk segera membangun kandang Persija itu. "Kami minta tahun depan pembangunannya sudah dimulai," ujar dia.

Lani Diana | Julnis Firmansyah | Gangsar Parikesit


Setelah Macan Tak Punya Kandang

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta mendukung rencana pembangunan Stadion BMW. Apalagi, setelah Stadion Lebak Bulus digusur, klub sepak bola kesayangan warga Ibu Kota, Persija Jakarta, tak memiliki stadion sendiri. "Kami berharap wakil-wakil rakyat mendukung yang menjadi kebutuhan rakyat," ujar Anies, Senin lalu.

Berikut ini rencana pembangunan stadion yang akan menjadi ‘kandang’ Macan Kemayoran yang tak kunjung terealisasi:

26 Juli 2006

Stadion Menteng dirobohkan oleh pemerintah DKI dan dijadikan Taman Menteng. Kandang Persija kemudian pindah ke Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Mei 2014

Sewaktu menjabat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo merencanakan pembangun stadion bertaraf internasional bernama Stadion BMW. Bahkan, Jokowi menargetkan pembangunan stadion akan rampung hanya dalam waktu dua tahun. 

8 September 2015

Stadion Lebak Bulus dirobohkan karena pemerintah DKI Jakarta akan menggunakan lokasi itu sebagai depo mass rapid transit (MRT) Jakarta. Pemerintah DKI kemudian berjanji menyiapkan stadion baru bagi Persija, yakni Stadion BMW.

Hingga DKI berganti tiga gubernur, yakni Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Djarot Syaiful Hidayat, pembangunan Stadion BMW tak kunjung terlaksana.

Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menjanjikan pembangunan Stadion BMW pada masa pemerintahannya.

l SUMBER: PELBAGAI SUMBER | GANGSAR PARIKESIT | JULNIS FIRMANSYAH

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus