Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Lebih dari seribu kios di Pasar Klewer Solo diperkirakan akan tutup saat Pemilihan Umum atau Pemilu 2019, 17 April 2019. Para pedagang memilih untuk tidak berjualan untuk memberi kesempatan para karyawannya mengikuti coblosan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Tafif Harjono menyatakan telah memberikan imbauan pada anggotanya untuk libur saat Pemilu. "Imbauan sudah kami berikan melalui radio komunitas," katanya, Selasa 16 April 2019.
Mereka memberikan imbauan kepada anggotanya untuk libur dan memberi kesempatan kepada karyawannya untuk mengikuti pemilu. "Sesuai dengan anjuran pemerintah," katanya. Hal itu dilakukan agar partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum semakin besar.
Apalagi, banyak pekerja di pasar sandang terbesar di Jawa Tengah itu banyak yang berasal dari luar kota. Menurutnya, para pedagang perlu untuk memberikan kesempatan bagi para pekerjanya untuk libur agar bisa mengikuti pencoblosan di daerah.
Meski demikian, Tafif menyebut bahwa imbauan itu tidak mengikat bagi keseluruhan pedagang di pasar tersebut. Sebab, anggota HPPK yang jumlahnya sekitar 1.500 pedagang hanya separuh dari keseluruhan pedagang yang ada di pasar itu.
Kepala Dinas Perdagangan Surakarta Subagyo menjelaskan bahwa selama pemilu besok tidak ada pasar tradisional yang libur. "Semua pasar tradisional tetap buka meskipun kemungkinan ada beberapa kios yang tutup," katanya.
Dia juga meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan kesediaan bahan makanan di pasaran. "Pedagang biasanya akan menyesuaikan waktu pencoblosan dengan aktivitas perdagangan," katanya. Hanya saja, kemungkinan pedagang memang baru akan berjualan menjelang siang.
Pada 2014 silam, dari 44 pasar tradisional yang ada di Solo, hanya Pasar Klewer yang tutup secara keseluruhan. "Untuk tahun ini masih tetap buka meski ada sebagian pedagang yang memilih tutup," katanya.