Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pemerintah pusat akan mengevaluasi secara berkala keempat provinsi dalam zona merah.
Keempat provinsi itu adalah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.
Pemerintah pusat akan terus mendampingi keempat pemerintah provinsi yang termasuk dalam zona merah tersebut.
JAKARTA – Pemerintah pusat mengawasi secara khusus empat provinsi yang mengalami lonjakan jumlah pasien tertular Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Keempat provinsi itu adalah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah pusat akan terus mendampingi keempat pemerintah provinsi yang termasuk dalam zona merah tersebut. Tujuannya, untuk mengendalikan penularan virus di wilayah mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, kata Muhadjir, pemerintah pusat akan memantau dan mengevaluasi secara berkala penanganan Covid-19 di empat provinsi ini. “Pengawasan perlu dilakukan karena kasus penularan keempat provinsi itu tergolong tinggi,” kata Muhadjir, kemarin.
Sejak bulan lalu, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya membantu penanganan pandemi di Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Jokowi berharap laju penularan virus di provinsi ini dapat ditekan sehingga kegiatan sosial dan ekonomi segera pulih.
Sesuai dengan data Kementerian Kesehatan kemarin, laju penularan virus di empat provinsi masih tinggi, bahkan angka kasus baru di Jawa Timur tercatat yang paling tinggi di antara 33 provinsi lainnya. Pasien baru Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 365 orang. Hingga saat ini ada 16 daerah yang masuk zona merah di Jawa Timur, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kabupaten Malang, Pamekasan, Bangkalan, Magetan, Mojokerto, Blitar, Situbondo, Lamongan, Jember, Sampang, Bojonegoro, Tuban, dan Kediri.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan sesuai dengan catatan pemerintah provinsi, jumlah orang tanpa gejala di Jawa Timur mencapai 20.489 orang. Angka ini dikhawatirkan akan terus meningkat jika masyarakat tidak waspada. "Kehati-hatian dan kewaspadaan perlu ditingkatkan," kata Khofifah.
Ia mengatakan ada juga empat daerah di wilayahnya yang sudah berpindah dari zona merah ke kuning. Keempat daerah itu adalah Lumajang, Kota Blitar, Ngawi, dan Kota Madiun. Kasus baru di empat wilayah ini sudah nihil dalam sepekan terakhir.
Menurut Khofifah, status keempat daerah dapat ditingkatkan ke zona hijau jika di wilayah tersebut tak lagi ada penambahan orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan. "Zona hijau itu artinya zona tak terkena dampak," kata Khofifah.
Senada, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan ada empat daerah di wilayahnya dengan angka penularan virus yang tinggi, yaitu Makassar, Gowa, Maros, dan Luwu Timur. Saat ini pemerintah daerah menggalakkan pemeriksaan spesimen di empat wilayah ini.
“Kami memperbanyak laboratorium dari tiga menjadi tujuh sehingga jumlah pemeriksaan bisa mencapai 800 spesimen per hari,” kata Nurdin.
Adapun Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan saat ini lembaganya berkonsentrasi meningkatkan kapasitas perawatan dan pemeriksaan spesimen untuk menekan laju penularan virus. Kini rumah sakit di Kalimantan Selatan mampu menampung 600 pasien Covid-19, dari sebelumnya hanya 22 pasien. Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit provinsi juga bertambah dari 68 spesimen menjadi 400 spesimen per hari. “Kami mencoba mengendalikan (laju Covid-19),” kata Shabirin.
Ia mengatakan pasien tertular di daerahnya sebagian berasal dari klaster kegiatan ijtimak ulama di Gowa, Sulawesi Selatan, Maret lalu. Sesuai dengan catatan Gugus Tugas Provinsi, sekitar 2.000 orang dari Kalimantan Selatan mengikuti pertemuan ulama tersebut. Dari angka itu, baru 900 orang yang dites.
PENGAWASAN KHUSUS PROVINSI ZONA MERAH
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo