Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Kasus penularan dan jumlah orang dengan HIV/AIDS alias ODHA di Kabupaten Bogor meningkat selama 2021 ini. Ketua Yayasan Lembaga Kajian Strategis (LEKAS), Muksin Zaenal Abidin, menyebut hasil dari pemantauan dan penyuluhan yang mereka lakukan, ada 304 ODHA baru di wilayah Kabupaten Bogor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tidak semua wilayah hanya di beberapa bagian wilayah Kabupaten Bogor saja kasus penambahan terinfeksi barunya. Terbanyak itu ada di kawasan puncak,” kata Muksin kepada Tempo, Selasa 21 Desember 2021.
Angka penambahan kasus infeksi baru itu, kata Muksin, dihasilkan dari pendataan terbaru yang mereka kerjakan secara langsung dan memantau akses terhadap obat Antiretroviral atau ARV. Ia menjelaskan ada 260-an ODHA baru yang mengakses terapi ARV.
Muksin meminta agar para ODHA mendapat perhatian ekstra. Alasannya kondisi kesehatan mereka akan menurun jika sampai lepas dari meminum obat rutin.
“Dari pemetaan yang kami lakukan, ada juga penderita yang kembali ngedrop karena mereka lepas minum obat. Tapi, catatan kasus baru lebih banyak atau didominasi melalui akses ARV,” ucap Muksin sambil mengatakan pihaknya akan lebih jauh bersosialisasi kepada Masyarakat.
Muksin menjelaskan wilayah Puncak lebih banyak kasus penambahan ODHA karena statusnya sebagai destinasi wisata dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, di sana masih banyak ditemukan kasus prostitusi dengan pelbagai macam kedok, mulai prostisusi regular, online, hingga berkedok kawin kontrak.
“Tapi permasalahan sosial dan tindakan asusila juga tidak lepas dari sana. Ini perlu kontrol dan sosialisasi lebih tinggi. Kami harus bisa merubah paradigma itu dan kalau bisa tahun ke depannya kami bebas ODHA,” kata Muksin.
M.A MURTADHO
Baca juga: