Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Penduduk Miskin Jakarta Turun 4,61 Persen, Disebabkan 2 Indikator Ini

Seiring penurunan jumlah penduduk miskin, angka ketimpangan pendapatan di Jakarta juga menurun.

16 Januari 2023 | 15.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat jumlah penduduk miskin di Jakarta mengalami penurunan 4,61 persen pada September 2022. Statistik Ahli Madya BPS DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi mengatakan jumlah penduduk miskin Jakarta turun dari 502 ribu pada Maret 2022 menjadi 494 ribu pada September tahun lalu.

Berkurangnya jumlah penduduk miskin ini, kata Dwi, dipengaruhi sejumlah indikator makro di antaranya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan turunnya pengangguran.

Pada triwulan tiga 2022, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta mencapai 5,94 persen, atau mengalami kenaikan dibandingkan periode triwulan kedua yang mencapai 5,62 persen.

Tingkat pengangguran juga berkurang 63 ribu pada periode tersebut dan ada penambahan 138 ribu tenaga kerja.

BPS DKI mencatat dari 4,88 juta tenaga kerja di Jakarta pada Agustus tahun lalu, 3,08 juta di antaranya bekerja di sektor formal. Sisanya 1,80 juta orang bekerja di sektor informal.

Meski laju inflasi naik 2,06 persen pada periode September 2022, beban masyarakat miskin menjadi ringan dan memiliki daya beli berkat bantuan sosial (bansos) dan operasi pasar. Inflasi terjadi akibat kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Seiring penurunan jumlah penduduk miskin, angka ketimpangan di Jakarta juga menurun. Jarak antara pendapatan penduduk kelas bawah dan kelas atas semakin mengecil.

BPS DKI mencatat angka ketimpangan (rasio gini) pada September 2022 mencapai 0,412 atau turun 0,011 poin dibandingkan kondisi Maret 2022. Rasio gini berkisar 0 hingga 1 sehingga jika rasionya semakin mendekati nol maka ketimpangan semakin mengecil dan sebaliknya.

Efektivitas bansos pusat maupun Pemprov DKI dinilai dapat menjaga pendapatan riil masyarakat dan menjaga masyarakat yang rentan miskin agar tidak jatuh lebih miskin dan mencegah kelompok miskin baru.

Penurunan penduduk miskin dan ketimpangan di Jakarta ini pertama kali terjadi sejak pandemi Covid-19 pada awal 2020. Pecatatan kemiskinan yang dilakukan BPS dua kali setahun, yaitu periode Maret dan September.

Baca juga: 
Rembug Perempuan Bicara Jaring Aspirasi Warga untuk Kurangi Penduduk Miskin Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus