Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi tengah menelusuri kasus penemuan mayat pegawai TPST Bantargebang yang ditemukan mengapung di saluran penampungan air kantor TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu, 17 Juli 2024 sore.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Muhammad Firdaus mengatakan hingga saat ini ada 11 saksi yang telah diperiksa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dari saksi yang sudah tim gabungan ambil keterangan, yaitu dari rekan kerja korban di UPST Bantargebang, kemudian saksi di sekitar kontrakan rumah korban,” kata Firdaus saat meninjau tempat kejadian perkara, Kamis, 18 Juli 2024 sore.
Polisi juga telah menginterogasi istri korban melalui sambungan telepon. Sebab, istri korban diketahui tinggal di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 11 saksi, Firdaus menyebut korban sehari-hari berperilaku baik dan dikenal sebagai sosok yang tertutup. “Dari 11 orang saksi yang kami introgasi mengatakan bahwasanya korban tidak ada pernah punya masalah dengan siapapun dan korban cenderung pendiam dan tertutup,” ujarnya.
Namun, Firdaus mengatakan pihaknya masih harus melakukan pendalaman dan memeriksa saksi-saksi lainnya yang berkaitan dengan korban.
Kapolsek Bantargebang Ajun Komisaris Ririn Sri Damayanti mengungkap korban bernama Waryanto, 51 tahun. Korban merupakan petugas kebersihan TPST Bantargebang yang telah bekerja selama kurang lebih 10 tahun.
Ririn menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak memancing di lokasi kejadian. Mulanya, saksi melihat tumpukan kain sedang di makan biawak. Namun, setelah dilihat lebih dekat tumpukan kain itu ternyata jenazah seorang laki laki.
“Jadi jenazah ditemukan kondisi kaki terikat, tangan terikat ke belakang, kepala terbungkus karung beras,” ucapnya.
Setelah menerima informasi penemuan mayat mengapung tersebut, Polsek Bantargebang langsung mendatangi tempat kejadian perkara. Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.
“Sementara kami menunggu hasil autopsi, karena baru dilakukan hari ini, sambil menunggu autopsi kami sudah melakukan penyelidikan,” ujar Ririn.