Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pengerjaan Sirkuit Formula E Dikebut

Jakpro optimistis sirkuit Formula E dapat diselesaikan sesuai dengan target. Pengerjaan sirkuit akan diawasi secara ketat setiap hari selama 24 jam.

16 Februari 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • PT Jakarta Propertindo menjamin pengerjaan sirkuit Formula E di Ancol tepat waktu.

  • Jakpro juga menjamin kualitas sirkuit Grade 1 atau setara untuk gelaran Formula 1.

  • Pengerjaan sirkuit Formula E akan diawasi secara ketat setiap hari selama 24 jam.

JAKARTA – PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menegaskan pengerjaan sirkuit dan persiapan penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E di Jakarta akan selesai tepat waktu. Sesuai dengan rencana, balapan Jakarta E-Prix akan dihelat di kawasan Taman Impian Jaya Ancol pada 4 Juni mendatang. Adapun saat ini lintasan balap masih dikerjakan PT Jaya Konstruksi MP. “Pembangunan sirkuit berkualitas dan tepat waktu,” kata Direktur Pengelolaan Aset Jakpro sekaligus Vice Managing Director Formula E, Gunung Kartiko, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Jakpro dan Formula E Operations (FEO)—panitia penyelenggara Formula E—menyepakati sirkuit jalanan Jakarta E-Prix dibangun di kawasan Ancol. Sirkuit tersebut memiliki lintasan sepanjang 2,4 kilometer dengan bentuk seperti kuda lumping.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara keseluruhan, lintasan balap di Ancol itu memiliki lebar 12 meter dengan 18 tikungan dan jalan lurus sepanjang 600 meter. Pembalap nantinya akan mengadu kecepatan searah dengan jarum jam. Beberapa bagian lintasan akan dibentuk menanjak dan menurun untuk menguji kemampuan mesin dan keahlian pembalap.

Gunung mengatakan spesifikasi teknis lintasan dan aspal sirkuit Ancol mengikuti standar Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) Grade 1. Artinya, lintasan sirkuit dirancang sesuai untuk standar balapan Formula 1. FIA—badan yang menaungi kegiatan balap mobil dunia—telah membagi standardisasi sirkuit balap dalam beberapa kelompok atau grade.

Grade 1 menjadi yang tertinggi untuk spesifikasi balap mobil dengan rasio berat terhadap daya mesin (power-to-weight ratio) kurang dari 1 kilogram per daya kuda. Mobil balap Formula 1 masuk kategori tersebut. Selanjutnya Grade 2 dengan aturan power-to-weight ratio 1-2 kilogram per daya kuda. Sedangkan Grade 3 dengan power-to-weight ratio 2-3 kilogram per daya kuda.

Adapun Formula E sejatinya masuk kategori Grade 3. Namun, secara teknis, tidak ada aturan yang melarang balap mobil listrik digelar di sirkuit dengan standar tertinggi.

E-Prix Formula E New York di Brooklyn City Streets, Amerika Serikat. Reuters/Dennis Schneidler-USA TODAY Sports

Untuk menjamin penyelesaian sirkuit, kata Gunung, Jakpro dan FEO akan memantau ketat pengerjaan proyek selama 24 jam. Pengawasan bisa dilakukan melalui menara kontrol dan sistem digital manajemen proyek. Ia pun menjamin tingkat akurasi pengawasan yang tinggi. “Nanti, pada waktunya, kami akan memamerkan sirkuit Jakarta E-Prix,” kata Gunung.

Pengamat motorsport sekaligus komentator Formula 1, M. Wahab, mengatakan pengerjaan aspal lintasan menjadi tantangan utama gelaran Formula E. Sebab, jika lintasan aspal sudah jadi, hanya perlu waktu dua hingga tiga pekan untuk memasang penghalang atau barrier dan perlengkapan lain di sepanjang lintasan. Kelengkapan ini diperlukan sebagai syarat FIA melakukan homologasi sirkuit.

“Pasti FIA dan IMI akan memandu promotor lokal agar sirkuit siap melaksanakan kegiatan pada Juni nanti,” kata Wahab ketika dihubungi, kemarin.

Menurut Wahab, tak ada perbedaan yang mencolok antara kebutuhan sirkuit untuk balap Formula E dan Formula 1. Hanya, biasanya gelaran Formula E selalu mengedepankan kampanye energi terbarukan.

Wahab mengatakan penyelenggara Jakarta E-Prix pasti akan menyiapkan instalasi khusus untuk kebutuhan listrik selama balapan digelar. Maklum, Formula E merupakan balap mobil setrum sehingga membutuhkan pasokan listrik untuk mengisi daya baterai mobil. “Ketika masih direncanakan di Monas, pernah direncanakan ada satu gardu khusus dari PLN untuk memasok kegiatan balap,” kata Wahab.

INDRA WIJAYA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus