Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
BPTJ menguji coba pengoperasian bus Jabodetabek Residence Connexion (JRC) yang memiliki rute Sentul City (Bogor) – Blok M (Jakarta).
Head Corporate Communication PT Sentul City Tbk, Alfian Mujani, mengatakan pengoperasian JCR ini untuk memenuhi kebutuhan transportasi publik warga Sentul City.
Di masa pandemi Covid-19, kata Polana, operator memiliki tantangan yang tidak ringan.
BOGOR – Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodebek (BPTJ), Polana Banguningsih Parmesti, berharap pengguna transportasi umum di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) terus meningkat. Pada tahun lalu, pengguna angkutan publik sudah 32 persen. Ditargetkan pada 2029 angkanya mencapai 60 persen.
“Target itu sudah tertuang dalam dokumen rencana induk transportasi Jabodetabek,” katanya di Sentul, Kabupaten Bogor, kemarin. “Namun karena (muncul wabah) Covid-19, pasti ada perubahan.”
Menurut Polana, meningkatkan ketersediaan layanan moda saja tidak cukup untuk mendorong masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal. Faktor yang paling penting sebenarnya adalah menumbuhkan kepercayaan publik terhadap angkutan umum massal. "Kuncinya adalah pelayanan. Jika masyarakat mendapat pelayanan yang baik, dengan sendirinya masyarakat pasti akan berpindah ke angkutan umum massal," kata Polana.
Terkait dengan peningkatan pelayanan itu, kemarin BPTJ menguji coba pengoperasian bus Jabodetabek Residence Connexion (JRC) yang memiliki rute Sentul City (Bogor)-Blok M (Jakarta). Perum PPD sebagai operator mengoperasikan tiga unit bus besar dengan titik keberangkatan
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo