Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pengoperasian LRT Jakarta Bakal Mundur Sebulan

Perjalanan kereta ringan menunggu uji coba dan pembangunan skybridge.

20 Desember 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Pengoperasian kereta light rail transit (LRT) Jakarta fase I (Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia) bakal dilakukan mulai pertengahan Februari 2019. Sebelumnya, kereta ringan tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada Januari mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Proyek LRT PT Jakarta, Iwan Takwin, mengatakan pengoperasian LRT menunggu pembangunan jembatan layang atau skybridge Stasiun Velodrome-halte bus Transjakarta Pemuda Rawamangun rampung. Nantinya, penumpang LRT bisa meneruskan perjalanan menggunakan bus Transjakarta tanpa harus keluar dari stasiun dan halte.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia pun mengungkapkan bahwa peresmian pengoperasian kereta ringan nantinya sekaligus menandai program integrasi LRT Jakarta dengan bus Transjakarta. "Saat launching, integrasi bisa langsung jalan," ujarnya, kemarin.

Iwan menjelaskan bahwa pemerintah DKI telah menyetujui desain skybridge yang akan dibangun oleh PT Jakarta Propertindo tersebut. "Pabrikasi strukturnya sudah mulai." PT Transportasi Jakarta, operator bus Transjakarta, juga akan memperpanjang Hal-te Pemuda Rawamangun agar bisa menampung penumpang dari LRT Jakarta.

Iwan lantas mengungkapkan alasan pengoperasian LRT yang semula Januari menjadi Februari 2019. Menurut dia, Ke-menterian Perhubungan meminta trial and run selama 2-3 pekan sebelum pengoperasian. Uji coba tersebut akan dilakukan mulai medio Januari 2019. Secara teknis sebenarnya kereta LRT bisa beroperasi pada Januari mendatang.

Direktur Utama PT LRT Jakarta, Allan Tandiono, menuturkan, dengan terintegrasinya kereta LRT dengan bus Transjakarta, waktu tempuh dari Kelapa Gading, Jakarta Utara, ke kawasan perkantoran di Jalan Jenderal Sudirman hanya sekitar 55 menit. Dia pun optimistis target penumpang LRT sebanyak 14.225 orang per hari bisa tercapai dengan integrasi itu. "Kalau enggak terintegrasi, dapat penumpang 14 ribuan per hari itu susah," katanya.

Nantinya, Allan menjelaskan, penumpang LRT yang akan melanjutkan perjalanan ke kawasan Sudirman dengan bus Transjakarta melalui Halte Pemuda Rawamangun cu-kup menempelkan kartu pembayaran (tap in dan tap out) sebanyak tiga kali. Namun dia menyatakan belum bisa membeberkan besaran tarif integrasi itu.

Saat ini delapan rangkaian kereta LRT Jakarta telah mengantongi sertifikasi layak operasi dari Kementerian Perhubungan. Setiap rangkaian terdiri atas dua gerbong kereta. Kementerian Perhubungan, menurut Allan, tengah mengecek operation control center (OCC) atau pusat kendali operasi LRT Jakarta. Pemanfaatan OCC tersebut nantinya juga terintegrasi.

Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta, Achmad Izzul Waro, mendukung integrasi bus Transjakarta de-ngan LRT Jakarta. Apalagi perusahaan daerah itu mempunyai program rute Rawamangun-Sudirman hanya dalam waktu 35 menit. Salah satu bus Transjakarta yang akan melalui Halte Pemuda Rawamangun adalah Koridor 4A dengan rute Grogol-TU Gas. "Busnya lintas koridor," ujar Izzul.

Izzul menambahkan, PT Transjakarta akan terus memantau pergerakan penumpang LRT yang berpindah ke bus Transjakarta. Dia pun menyatakan perusahaan siap jika harus menambah bus. GANGSAR PARIKESIT

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus