Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
PT Mitra Natura Raya menunda beroperasinya wisata Glow Kebun Raya.
Ribuan orang meneken petisi dan menolak beroperasinya wahana wisata Glow.
Instalasi lampu dikhawatirkan mengganggu kehidupan hewan dan serangga penyerbuk di Kebun Raya.
BOGOR – PT Mitra Natura Raya menunda beroperasinya wahana wisata Glow Kebun Raya. Pengelola tempat wisata di Kebun Raya Bogor itu sebelumnya menargetkan instalasi lampu serta proyeksi visual dapat dinikmati pengunjung pada akhir bulan ini. “Sampai saat ini destinasi wisata Glow belum beroperasi hingga ada jawaban dari kajian yang akan dilakukan,” kata Komisaris Utama PT Mitra Natura Raya, Ery Erlangga, kemarin. Mitra Natura menyatakan tetap mengedepankan konservasi dalam pengembangan wisata di Kebun Raya Bogor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga pukul 23.00 sebanyak 13.926 orang telah menandatangani petisi di halaman Change.org. Mereka menolak pembangunan sarana wisata Glow di Kebun Raya Bogor. Mereka khawatir wisata Glow mengganggu kehidupan hewan dan serangga penyerbuk di Kebun Raya. Penggunaan lampu berlebihan saat malam dapat mengganggu perilaku dan fisiologi serangga penyerbuk, baik yang nokturnal maupun diurnal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para penolak itu juga mempersoalkan pengecoran jalan setapak di Kebun Raya Bogor. Hal itu dapat mengurangi daerah resapan air dan bisa berdampak meningkatnya volume sungai.
Ery mengklaim wisata malam Glow merupakan wisata edukasi. Pemasangan lampu dan proyeksi visual juga ada di kebun raya lain. Misalnya di Desert Botanical Garden, Arizona, Amerika Serikat; Singapore Botanic Gardens, Singapura; hingga Botanical Garden Berlin, Jerman.
Suasana wisata malam Glow di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Dok. KRB
Glow Kebun Raya terdiri atas enam zona dengan total puluhan atraksi wisata. Enam zona tersebut adalah Taman Pandan, Taman Meksiko, Taman Akuatik, Lorong Waktu, Taman Astrid, dan Taman Ecodome.
Glow akan digelar tiap Kamis sampai Minggu pada pukul 18.00–22.00. Tempat wisata tersebut akan libur pada Senin–Rabu untuk perawatan.
Direktur Pengelolaan Koleksi Ilmiah Kedeputian Infrastruktur Riset Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Hendro Wicaksono, mengungkapkan Mitra Natura Raya sudah mengirim proposal dalam bentuk animasi terkait dengan wisata Glow. Pemasangan lampu dan proyeksi visual itu dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung Kebun Raya. "Kami akan mengkaji dari pusat konservasi tumbuhan dan pusat penelitian biologi untuk mengetahui dampak pada hewan," katanya.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengapresiasi kepedulian masyarakat terhadap Kebun Raya Bogor. Apalagi, Kebun Raya memiliki fungsi konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan. "Kelima fungsi tersebut membutuhkan inovasi agar kebermanfaatannya optimal,” tuturnya.
Handoko mengungkapkan kegiatan komersial di Kebun Raya sudah ada sejak dulu. Misalnya, adanya kafe, guest house, hingga hotel--yang telah tutup.
Handoko menerangkan, ada tiga pengelola di Kebun Raya, yaitu Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya; Direktorat Laboratorium, Kawasan Sains, dan Teknologi BRIN; dan Direktorat Koleksi. BRIN juga menggandeng swasta sebagai operator untuk mengelola kebun di luar area koleksi dan menjalankan fungsi edukasi serta wisata. Adapun fungsi riset konservasi dan botani dilakukan para periset.
Suasana wisata malam Glow di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Instagram/ @glowkebunraya
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto tengah berkoordinasi dengan pengelola Kebun Raya dan BRIN perihal pengembangan Kebun Raya. Menurut dia, pengembangan Kebun Raya harus sesuai dengan visi dan tata kota Bogor.
Bima juga meminta agar ada kajian yang obyektif dan saintifik ihwal potensi gangguan ekosistem dan konservasi di Kebun Raya akibat beroperasinya wisata Glow. Mitra Natura Raya bisa menggandeng peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk meneliti hal tersebut. "Dengan melibatkan peneliti, bisa memberikan jawaban terkait kekhawatiran publik karena semuanya harus ada data," ujarnya.
M. SIDIK PERMANA (Kota Bogor) | PARIKESIT
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo