Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WASHINGTON – Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat Patrick Shanahan mengundurkan diri dari jabatannya. Dilansir Reuters, kemarin, pengunduran ini mengguncang Pentagon di tengah ketegangan yang terjadi di Timur Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mundurnya Shanahan terkait dengan laporan tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDR) terhadap mantan istrinya. Hal ini menandai kepergian mendadak kedua dalam waktu kurang dari enam bulan di Pentagon, tingkat pergantian yang sangat tidak biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sangat disayangkan bahwa situasi keluarga yang menyakitkan dan sangat pribadi sejak lama sedang digali kembali," kata Shanahan. USA Today melaporkan, FBI sedang menyelidiki sebuah insiden yang terjadi pada 2010, di mana Shanahan dan mantan istrinya saling tuding melakukan kekerasan rumah tangga.
Presiden Donald Trump kemudian mengumumkan pilihannya untuk menggantikan Shanahan. Trump menunjuk Sekretaris Angkatan Darat Mark Esper sebagai pengganti Shanahan. Trump mengatakan kepada wartawan bahwa Shanahan mengajukan pengunduran dirinya pada Selasa pagi waktu setempat.
"Saya tidak memintanya mundur, tapi dia yang mengajukan pengunduran diri. Dia mengatakan hal ini akan menjadi waktu yang sulit baginya," ujar Trump, kemarin.
Beberapa menit setelah Trump mengumumkan pengunduran diri Shanahan, Washington Post menerbitkan sebuah wawancara dengan Shanahan yang membahas sebuah insiden di rumah tangganya pada 2011. Ketika itu, anak laki-laki Shanahan yang berusia 17 tahun dilaporkan memukuli ibunya dengan tongkat baseball hingga tulangnya patah.
REUTERS | USA TODAY | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo