Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Menjaring Jagoan Catur Difabel

Di Cilegon, Banten, para difabel mendirikan sekolah catur untuk menjaring bakat-bakat terpendam. Para pesertanya rutin bertanding bersama pecatur umum.

28 Maret 2021 | 00.00 WIB

Aktivitas para peserta Sekolah Catur Disabilitas Cilegon, Banten. (Instagram Sekolah Catur Disabilitas)
Perbesar
Aktivitas para peserta Sekolah Catur Disabilitas Cilegon, Banten. (Instagram Sekolah Catur Disabilitas)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Penyandang disabilitas mendirikan sekolah catur di Banten.

  • Mereka menjaring bakat terpendam dari para difabel.

  • Ada di antara siswa sekolah catur itu yang sering menjadi juara di berbagai turnamen.

Adik Rifai, 39 tahun, terkesiap ketika beberapa tahun lalu ia mengetahui bahwa rekan-rekannya sesama tunanetra di Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Cilegon, Banten, mampu bermain catur. Mereka bermain catur dengan cara unik. “Mereka bermain tanpa papan, tapi menggunakan notasi dan mengucapkan langkah bidak-bidaknya,” kata Adik, yang menjabat Ketua Pertuni Cilegon, kepada Tempo, Rabu lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Praga Utama

Lulusan Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran pada 2011. Bergabung dengan Tempo di tahun yang sama sebagai periset foto. Pada 2013 beralih menjadi reporter dan saat ini bertugas di desk Wawancara dan Investigasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus