Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berbagi agar Tak Merasa Sendiri

Para penyintas dan orang-orang yang tengah berjuang pulih dari gangguan kejiwaan membuat ruang berbagi di media sosial. Mereka tak sekadar berbagi kisah, tapi juga menceritakan pengalaman dan berbagai upaya untuk pulih.

25 April 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Penyintas gangguan berbagi pengalaman di media sosial tentang jalan kesembuhan.

  • Cerita mereka dikemas dalam video-video pendek dengan visual menarik.

  • Kisah-kisah yang dibagikan menjadi referensi bagi orang lain yang mengalami hal sama.

Bagi para penyintas atau pengidap gangguan kejiwaan, proses pemulihan diri dengan mencari-cari metode yang tepat ibarat sebuah perjalanan berliku dan bercabang. Meski tujuannya satu, mencapai kesembuhan dan bisa kembali hidup normal. Tapi pencarian cara yang tepat dan cocok bagi diri mereka pun menjadi semacam petualangan tersendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Analogi perjalanan pencarian dan perjuangan itu tergambar dari konten-konten akun Instagram @pukpukstation. Di akun yang berdiri pada September 2020 itu, para penyintas dan mereka yang tengah berjuang memulihkan jiwa mereka dari aneka jenis gangguan, berbagi cerita dalam video-video pendek yang dikemas dengan visual menarik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ceritanya beragam: ada kisah seseorang yang mengalami trauma berat akibat menjadi korban pemerkosaan; orang yang mengalami sindrom bipolar; mereka yang pernah berkali-kali mencoba mengakhiri hidup; atau orang yang mengalami sakit fisik akibat tekanan stres dari pekerjaan. Cara pemulihan mereka juga beraneka macam, dari mencoba meditasi, terapi kesenian, hingga mengubah kebiasaan makan menjadi seorang vegetarian.

Walau temanya terkesan berat, pendiri akun itu, Tandy Mackenzie, yang punya latar belakang pendidikan seni rupa, mengemas aneka konten di akun ini dengan santai dan ceria. Pada video-video testimoni para penyintas, misalnya, disisipkan grafis atau video meme lucu untuk memvisualisasikan kondisi yang diceritakan. Dengan cara begitu, penonton tayangan tak larut dalam kesedihan atau ikut merasa tertekan mendengar kisah yang dibagikan.

Tandy Mackenzie adalah penyintas gangguan serangan panik (panic attack). Ide membuat wadah berbagi cerita ini muncul kala Tandy bertemu dengan sesama pejuang penyembuhan jiwa di sebuah pusat belajar meditasi di Jakarta. Meski punya kisah berbeda-beda, Tandy dan empat pendiri PukPuk Station lain merasa punya kesamaan dalam perjalanan penyembuhan mental mereka.

“Ide ini muncul karena saya perhatikan di media sosial sudah banyak akun atau media yang mengangkat awareness soal kesehatan jiwa. Tapi belum ada yang fokus menyoroti aneka metodologi pemulihan,” ujar Tandy kepada Tempo, Jumat lalu. Metodologi pemulihan itu pun diceritakan oleh orang-orang yang telah mencobanya, seperti sebuah testimonial.

Meski berangkat dari kisah-kisah kelam yang dialami penyintas, PukPuk Station tak menyoroti kisah traumatis itu. “Kami berfokus mengangkat kisah kebangkitan orang-orang yang pernah terpuruk. Dengan begitu, kisah orang-orang yang berbagi cerita diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi orang lain yang mungkin mengalami hal sama.”

Tangkapan layar halaman instagram pukpukstation. Dok instagram.com/pukpukstation

Melalui PukPuk Station pula, Tandy ingin mencoba membuka mata masyarakat bahwa orang-orang yang mengidap gangguan kejiwaan sesungguhnya masih punya harapan. “Ada anggapan bahwa orang yang mengalami gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia, hidupnya akan selesai, alias dia akan terus menderita gangguan itu selamanya dan berakhir di rumah sakit jiwa.”

Padahal, Tandy menambahkan, ada banyak metodologi yang bisa dicoba sebagai upaya pemulihan. Salah satu narasumber di PukPuk Station pun membagikan pengalaman pulih dari gangguan skizofrenia dengan mengkombinasikan berbagai metode, didukung pengobatan oleh psikiater. “Hal penting dalam proses pemulihan adalah, pokoknya coba dulu saja berbagai cara untuk pulih.”

Selain sebagai contoh nyata, kisah-kisah yang dibagikan para penyintas menjadi referensi bagi orang lain yang mengalami hal sama. Sehingga mereka tak akan merasa sendirian. “Mengetahui ada orang lain yang juga mengalami gangguan sangat penting buat seseorang yang tengah berjuang untuk pulih,” ujar Hadijah Alaydrus, salah satu co-founder PukPuk Station.

Menurut Hadijah, perasaan terasing, aneh sendiri, dan terkucilkan kerap dirasakan oleh mereka yang mengidap gangguan kejiwaan. Hal ini terkadang bisa memperburuk keadaan dan membuat mereka enggan berjuang. “Tapi, dengan adanya orang yang bercerita dan berbagi cara untuk pulih, dan membuktikan mereka bisa membalikkan keadaan, diharapkan orang lain pun bisa punya semangat sama.”

Keberadaan ruang bercerita ini rupanya disambut positif. Belum genap setahun, pengikut akun ini sudah lebih dari 1.500 akun. Saat ini, Hadijah bercerita, kisah-kisah yang dibagikan di PukPuk Station kebanyakan masih berupa hasil wawancara para penyintas. Tapi, di luar konten itu, banyak pengikut mereka yang mengirimi pesan ingin berbagi cerita. “Banyak yang ingin cerita, tapi tak mau identitasnya dipublikasikan,”  kata dia.

Nantinya, ujar Hadijah, akan ada segmen konten lain yang akan menampung kisah-kisah anonim tersebut. Nantinya masalah tersebut dibahas oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya, seperti konselor tersertifikasi, para ahli metode pemulihan jiwa, psikiater, ataupun psikolog. Walau begitu, konten PukPuk Station pun, kata Hadijah, dirancang agar tak terkesan menggurui atau menghakimi orang-orang dengan masalah kejiwaan.

Tandy bercerita, ke depan PukPuk Station akan dikembangkan menjadi sebuah media yang berfokus mengangkat tema kesehatan jiwa. “Nanti ada dua pilar utama di PukPuk Station. Pertama, konten kreatif untuk meningkatkan awareness masyarakat tentang kesehatan mental dan pemulihan diri yang ada. Lalu pilar kedua adalah layanan jaringan berbasis komunitas,”  tuturnya.

September mendatang, Tandy dan kawan-kawan akan meluncurkan situs PukPuk Station. Nanti, ujar dia, masyarakat bisa mencari tahu lebih dalam mengenai berbagai hal tentang kejiwaan. Tak hanya soal pemulihan gangguan mental, tapi juga metode-metode pengembangan diri dan emosi secara holistik. “Kami akan kerja sama dengan berbagai komunitas dan institusi terkait kesehatan mental dan juga spiritual.”*

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Praga Utama

Praga Utama

Bergabung dengan Tempo sejak 2011 sebagai periset foto dan beralih menjadi reporter pada 2012. Berpengalaman meliput isu ekonomi, otomotif, dan gaya hidup. Peraih penghargaan penulis terbaik Kementerian Pariwisata 2016 dan pemenang lomba karya tulis disabilitas Lembaga Pers Dr Soetomo 2021. Sejak 2021 menjadi editor rubrik Ekonomi Bisnis Koran Tempo.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus