Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi baru menemukan bahwa orangtua yang bersikap keras dapat meningkatkan risiko anak obesitas dan kesehatan fisik yang buruk di masa dewasa.
"Kekerasan pada anak menyebabkan masalah dengan kesehatan fisik dan tidak peduli seberapa keras salah satu dari pasangan mencoba, mereka mungkin tidak dapat menghapus efek-efek tersebut," kata penulis utama studi Thomas Schofield dari Iowa State University di Amerika Serikat.
Menurut peneliti, salah satu upaya satu orang tua untuk mengimbangi perilaku yang keras tidak selalu efektif dalam mengurangi risiko terjadinya obesitas tersebut.
Para peneliti merekam interaksi dari 451 keluarga dengan dua orang tua untuk menilai perilaku orangtua dan melihat perubahan dalam kesehatan anak beberapa tahun kemudian dari remaja hingga dewasa.
Namun, ketika mereka mengukur efek pada indeks massa tubuh, risiko buruknya kesehatan kesehatan anak karena orangtua yang keras pada anaknya meningkat.
Tidak ada orang tua dalam sampel ini diamati memukul remaja mereka, tapi Schofield mengatakan ada tanda-tanda lain dari agresi fisik, seperti mencubit dan mendorong.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kesehatan fisik dan BMI yang tidak jelas pada awal masa remaja. Efek tersebut mulai berkurang ketika anak pindah dari rumah orang tua mereka.
"Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah mendorong orang tua untuk tidak bersikap keras. Jika kita ingin memastikan melindungi kesehatan anak-anak dan kesehatan fisik yang positif menjadi dewasa muda, yang terbaik dan paling aman adalah dengan menghindari keras," tambah Schofield.
BISNIS.COM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini