Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pernah Coba Pil Kontrasepsi Kombinasi? Ini Kelebihannya

Pil kontrasepsi kombinasi tidak bersifat menahan cairan sehingga berat badan stabil. Pil ini efektif mencegah kehamilan hingga 99 persen.

14 Juni 2017 | 14.33 WIB

Ilustrasi wanita memegang pil KB. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi wanita memegang pil KB. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak kaum hawa yang takut menggunakan alat kontrasepsi terutama pil KB karena berat badan meningkat. Kenaikan hormon estrogen menyebabkan retensi atau penimbunan cairan pada tubuh dan meningkatkan nafsu makan.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Niken Pudji Pangastuti mengatakan masih banyak perempuan yang ragu menggunakan pil kontrasepsi karena alasan tersebut. Hal itu dapat dimengerti karena pil kontrasepsi lawas memang memiliki efek menarik cairan tubuh. "Kita minum banyak, pipis segitu saja, sehingga sel-sel menggendut. Sekarang tidak lagi," tutur dia.

Pil kontrasepsi modern, Niken mengimbuhkan, tidak bersifat menahan cairan. "Cairan tubuh dapat dikeluarkan dengan mudah melalui air seni sehingga berat badan stabil," ujarnya dalam seminar kesehatan "Bicara Kontrasepsi: Ber-KB Tetap Langsing" di kantor Tempo.

Bahkan dia merekomendasikan pil kontrasepsi kombinasi yang berisikan estrogen dan progesteron sebagai salah satu metode kontrasepsi terbaik. Alasannya, penggunaan pil kontrasepsi efektif mencegah kehamilan hingga 99 persen. Adapun tingkat kegagalannya hanya 0,3 persen, atau dari seribu pemakai, hanya tiga yang gagal.

Keuntungan lainnya, pil kontrasepsi mudah dipakai karena hanya perlu diminum. Dengan demikian, penyebab utama kegagalan lebih banyak terletak pada kedisiplinan pemakainya. "Lupa sehari saja bisa hamil. Kalau bisa, diminum pada jam yang sama," Niken menjelaskan.

FRISKI RIANA | DINI PRAMITA

Berita lainnya:
Minum Alkohol Waktu Remaja Tingkatkan Risiko Mati Muda
Botol Susu Mirip Payudara, Alternatif ASI dengan Botol
Awas, Putus Cinta Berbahaya buat Jantung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

R. Dina Andriani

R. Dina Andriani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus