Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Persiapan Arus Balik Lebaran, Korlantas Kembali Berlakukan Contraflow dan One Way

Pemberlakuan rekayasa lalu lintas berupa one way dan contraflow pada arus balik Lebaran ini diterapkan sejak 12-14 April 2024.

12 April 2024 | 01.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -  Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyiapkan penanganan arus balik Lebaran 2024 dengan memberlakukan rekayasa lalu lintas di ruas jalan tol dan arteri.

“Rekayasa lalu lintas akan kami lakukan pada saat arus balik,” kata Aan di KM 72 Tol Jakarta-Cikampek, Kamis, 11 April 2024, seperti dilansir dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemberlakuan rekayasa lalu lintas berupa one way dan contraflow pada arus balik Lebaran ini sesuai dengan jadwal yang tertera dalam Surat Keputusan Bersama (SKB), yaitu sejak 12- 14 April.

“Kami akan memberlakukan one way dari KM 414 di Kalikangkung sampai dengan KM 72 di Jakarta-Cikampek,” ujarnya.

Korlantas Polri juga akan memberlakukan kembali sistem contraflow dari KM 72 Tol Cipali sampai KM 47 Tol Jakarta-Cikampek. “Setelah one way, kami akan melakukan contraflow sampai dengan KM 47,” kata Aan.

Kakorlantas Polri itu menjelaskan pertimbangannya tetap memberlakukan contraflow di jalan tol pada saat arus balik Idul Fitri ini. Korlantas telah melakukan evaluasi atas kecelakaan beruntun di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek saat confraflow, yang menewaskan 12 orang.

Aan Suhanan mengatakan, upaya penambahan kapasitas jalan dengan memberlakukan contraflow diperlukan pada saat volume kendaraan di satu penggal jalan mengalami kelebihan daya tampung (over load) atau visiratio (kapasitas jalan dengan jumlah kendaraan) lebih dari 0,8 persen atau mendekati angka 1 persen. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Secara universal di negara manapun, akan melakukan penambahan kapasitas jalan dengan apa? Yaitu dengan contraflow,” ujarnya.

Berdasarkan prediksi Jasamarga, visiratio di KM 66 mencapai 0,96 persen bahkan mencapai 1,16 persen bila tidak dilakukan rekayasa lalu lintas.  

“Di KM 66 itu, pertemuan antara Trans Jawa dari arah timur dan Cipularang dari arah Bandung. Jadi di pertemuan tersebut visirationya ada di 1,16 persen,” kata Aan.

Menurut Aan, kendati telah dilakukan rekayasa lalu lintas, visiratio di titik tersebut masih 0,96 persen. Itu berarti arus lalu lintas akan padat dan sulit bila tidak dilakukan rekayasa lalu lintas.

“Tapi ini akan kami kelola. Mudah-mudahan dengan beberapa pembatasan nanti ini bisa mengurangi visiratio yang lebih ideal lagi,” ujarnya.

Pemberlakuan sistem contraflow pada arus balik ini, kata Aan, dilaksanakan dengan mengikuti catatan evaluasi oleh pemangku kepentingan terkait, termasuk ahli. Hasil evaluasi adalah dengan mengerahkan safety car, penambahan rambu-rambu dan pembatas jalan. Jarak antarrambu, yang semula 30 meter menjadi 10 meter. Pembatas jalan akan dirapatkan setiap 2,5 meter.  

Korlantas Polri juga akan menempatkan petugas di setiap median jalan, baik dari Jasamarga maupun Korlantas Polri.

Selain penerapan one way dan contraflow, pembatasan operasional angkutan barang juga diberlakukan sampai 16 April 2024. “Itu beberapa upaya yang kami lakukan, kemudian untuk kendaraan-kendaraan penyelamat, derek, ambulans, pemadam kebakaran, akan diperbanyak di ruas-ruas contraflow, sehingga kecepatan untuk menangani gangguan maupun kecelakaan di contraflow akan lebih cepat lagi,” ujar Aan.

Pilihan Editor: Kecelakaan di KM 370 Tol Batang, Polda Jateng Sebut Sopir Bus Rosalia Indah Berpotensi Tersangka

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus