Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Ramadan, banyak ibu hamil yang ragu untuk menjalankan ibadah puasa. Ada kekhawatiran kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin tidak terpenuhi. Sejumlah studi menunjukkan para wanita bisa berpuasa di bulan Ramadan namun perlu melakukan sejumlah persiapan termasuk mengetahui batasannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan Muhammad Fadli mengatakan, persiapan yang perlu dilakukan, salah satunya terkait kebutuhan asupan makanan dan minuman selama sahur dan berbuka puasa.
"Selama berbuka, pastikan terhidrasi atau minum minimal 2-2,5 liter sehari. Kalau kurang, ini akan berdampak dengan volume cairan ketuban dan bisa memicu kontraksi," ujar anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) itu dalam Virtual Media Briefing bertajuk "Siap hadapi Ramadhan untuk keluarga Indonesia", Kamis, 31 Maret 2022.
Saat sahur, sebaiknya perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti gandum, beras merah, tidak lupa menyertakan asupan protein untuk pertumbuhan janin.
Sebaiknya, hindari mengonsumsi kafein karena akan membuat sering ke toilet dan memicu dehidrasi dan jangan konsumsi makanan terlalu manis karena kalau gula darah naik secara cepat maka gula darah dalam tubuh juga akan turun secara drastis.
"Ini yang membuat tubuh menjadi lemas. Jangan stres dan beraktivitas di dalam rumah saja. Jadi, saat sahur atau berbuka, pastikan makan makanan bergizi dan jangan lupa minum vitamin yang diberikan dokter," tutur Fadli.
Dia mengingatkan, selama berpuasa nanti, para wanita hamil wajib mengetahui tanda-tanda bahaya salah satunya perdarahan pervaginal, mual dan muntah, penurunan gerakan pada janin, pandangan kabur, nyeri kepala, letih, buang air kecil yang sedikit dan berwarna pekat (sebagai tanda dehidrasi yang berat).
"Jadi, kalau Anda kurang minum saat sahur dan berbuka lalu tubuh masuk fase dehidrasi, maka tanda-tanda ini akan muncul," kata dia.
Fadli juga menyarankan pemeriksaan antenatal pada pertengahan bulan Ramadan untuk mengetahui kesejahteraan janin termasuk berat badannya apakah sesuai usia kehamilan ibu dan kondisi air ketuban. "Nanti ada marker-marker yang dokternya bisa menilai apakah bayinya dalam keadaan oke atau stres," demikian saran dia.
ANTARA
Baca juga: Hamil Muda Tetap Sehat saat Puasa, Cukupi Cairan dan 3 Hal Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini