Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pertanyakan DKI Tambah Anggaran Makam Covid-19, PSI: Banyak Lahan Belum Dipakai

DKI mengajukan anggaran tambahan pengadaan lahan makam Covid-19 dalam APBD Perubahan 2020 hingga ratusan miliar rupiah.

25 Agustus 2021 | 05.13 WIB

Warga berdoa di makam keluarganya yang meninggal akibat wabah Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Kamis, 12 Agustus 2021. Kematian akibat wabah Covid-19 secara nasional masih mencapai di angka 1000 perharinya. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, daerah dengan kasus kematian terbanyak nomor satu di Indonesia sekaligus di Jawa disumbang oleh Jawa Tengah. Sebanyak 386 kasus kematian ditemukan di daerah itu perhari ini. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Warga berdoa di makam keluarganya yang meninggal akibat wabah Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Kamis, 12 Agustus 2021. Kematian akibat wabah Covid-19 secara nasional masih mencapai di angka 1000 perharinya. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, daerah dengan kasus kematian terbanyak nomor satu di Indonesia sekaligus di Jawa disumbang oleh Jawa Tengah. Sebanyak 386 kasus kematian ditemukan di daerah itu perhari ini. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mempertanyakan pembelian lahan makam Covid-19 oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI. Menurut dia, masih banyak lahan yang belum dipakai tapi sudah minta anggaran baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dari informasi yang saya temukan dan laporan yang saya baca malah sekarang lahan-lahan tersebut belum digunakan," kata Ketua Fraksi PSI itu di DPRD DKI, Selasa, 24 Agustus 2021.

Masalah anggaran pembelian lahan makam Covid-19 baru diangkat Idris dalam rapat Badan Anggaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (Banggar P2APBD) 2020 di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, hari ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Idris, Distamhut mengajukan anggaran tambahan pengadaan lahan pemakaman khusus jenazah Covid-19 dalam APBD Perubahan 2020. Nilainya, seingat dia, puluhan atau ratusan miliar rupiah.

Meski Pemprov DKI membutuhkan lahan makam Covid-19, Idris mengingatkan anggaran yang seret pada 2020 akibat pandemi Covid-19. DPRD DKI tidak ingin ada anggaran penting lain yang terpaksa dipangkas untuk pembelian lahan makam baru sementara masih ada lahan yang belum digunakan. 

"Saya ingin ingatkan 2020 adalah anggaran yang paling kita tekan dalam sejarah APBD DKI," ujarnya.

Politikus PSI itu menuturkan pemerintah DKI harus bisa mempertanggungjawabkan anggaran tambahan untuk beli lahan makam Covid-19 tersebut.

Jawaban DKI atas pembelian lahan makam Covid-19 itu akan menjadi dasar bagi PSI untuk menyetujui atau tidak Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) P2APBD DKI 2020. Idris mengatakan, dengan menyetujui Raperda P2APBD DKI 2020, berarti PSI melegitimasi apa yang dikerjakan pemerintah DKI.

Baca juga: DKI Disebut Lebih Bayar Lahan Makam Covid-19, Wagub: Tak Ada Pemborosan

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus