Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Pesan Tersirat untuk Kawan Lama

Catatan wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana, meliput kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia.

5 September 2024 | 00.00 WIB

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus menyampaikan pesan dalam kunjungannya di Gereja Katedral, Jakarta,  4 September 2024. ANTARA/Sulthony Hasanuddin
Perbesar
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus menyampaikan pesan dalam kunjungannya di Gereja Katedral, Jakarta, 4 September 2024. ANTARA/Sulthony Hasanuddin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 4 September 2024, saya membuktikan kata-kata teman saya, seorang wartawan yang sama-sama meliput kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Barcia, jurnalis asal Spanyol yang tinggal di Roma, Italia, itu mengatakan bahwa saya tak perlu duduk lama mendengarkan pidato Paus.

Menurut Barcia, Paus biasanya membaca teks pidato yang disiapkan oleh tim khusus di departemen pemerintahan Vatikan atau dikasteri. Berbahasa Italia, naskah pidatonya paling banyak tiga lembar. Salinannya akan dibagikan oleh Biro Pers Vatikan sebelum acara dimulai agar jurnalis bisa mempelajarinya. Vatikan mengembargo teks tersebut dipublikasi sebelum Paus berpidato.

Namun Fransiskus sesekali berimprovisasi atau keluar dari naskah pidato. Paus asal Argentina yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu biasanya menyampaikan pesan spontan menggunakan bahasa Italia atau Spanyol. “Sangat jarang. Tapi, kalau itu terjadi, saya akan membantu menerjemahkan untukmu,” kata Barcia.

Meski tak lama, pidato Paus di Istana berisi pesan tersurat dan tersirat. Ia berbicara soal peran agama menjembatani konflik berkepanjangan. Fransiskus, yang telah mempelajari berbagai persoalan di Indonesia, juga menyinggung soal mudarat kekuasaan. Ketegangan di suatu negara akan timbul jika penguasa memaksa menyeragamkan visi atau tujuan. Bisa aja Paus satu ini…

Pun di Katedral Jakarta, Paus tak sampai 15 menit berpidato. Saat bertemu dengan para uskup, pastor, serta biarawan-biarawati dan katekis atau pengajar agama Katolik terlatih, ia mengingatkan agar mereka tak tenggelam dalam hidup duniawi. Lalu ia menyebutkan bahwa ada setan dalam kantong yang menanti mereka. Setan dalam kantong bisa dimaknai sebagai uang atau kekuasaan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus