Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Piala AFF, Alfred Riedl Andalkan Serangan Cepat  

'Kadang-kadang dalam sepak bola, Anda membutuhkan semacam itu,' kata Riedl

16 Desember 2016 | 21.24 WIB

Pemain timnas Indonesia melakukan selebrasi usai menang dalam putaran pertama final AFF Suzuki Cup 2016 melawan Thailand di Stadion Pakansari, Bogor, 14 Desember 2016. Timnas Indonesia sukses mengakhiri pertandingan dengan kemenangan dengan skor 2-1 atas
Perbesar
Pemain timnas Indonesia melakukan selebrasi usai menang dalam putaran pertama final AFF Suzuki Cup 2016 melawan Thailand di Stadion Pakansari, Bogor, 14 Desember 2016. Timnas Indonesia sukses mengakhiri pertandingan dengan kemenangan dengan skor 2-1 atas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bangkok - Pelatih tim Nasional Indonesia Alfred Riedl masih belum bisa rileks. Kemenangan anak-anak asuhnya di leg pertama final Piala AFF 2016 belum membuatnya lega. Masih butuh kerja keras untuk bisa memenangkan pertandingan di leg kedua pada Sabtu 17 Desember 2016.

Pelatih asal Austria ini mengatakan bahwa pada laga pertama di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu lalu, Boaz Solossa dan kawan-kawan bermain tidak cukup bagus. “Kami tidak bermain dengan baik di babak pertama melawan tim terbaik di Asean,” kata Alfred kemarin.

Kunci kemenangan, menurut dia, setelah mengubah taktik serangan. Riedl kemudian lebih mengandalkan pada kecepatan serangan. "Kadang-kadang dalam sepak bola, Anda membutuhkan semacam itu," kata Riedl, Kamis lalu.

Salah satu andalan timnas, Andik Vermansyah kemungkinan besar tak bisa diturunkan pada laga nanti. Dia masih duduk di kursi roda saat tiba di Bandar Udara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, Kamis lalu. Kondisi Andik mencemaskan banyak pendukung tim Nasional Indonesia yang akan berlaga di leg kedua Final Piala AFF 2016.

Andik sempat cedera dalam laga leg pertama final Piala AFF. Namun, Indonesia berhasil menang atas Thailand sehingga unggul 2-1 di Stadion Pakansari, Bogor, pada Rabu lalu. Kini, Boaz Solossa dan kawan kawan sudah punya cukup modal untuk mempertahankan kemenangan untuk mencetak sejarah sepak bola Indonesia yang tak pernah mengkilap selama lebih dari satu dekade ini.

Pada leg pertama, Thailand lebih dulu unggul setelah Terasil Dangda menciptkan gol pada menit ke-33. Namun, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan melalui Rizky Pora pada menit ke-65 dan disusul Hansamu Yama yang memastikan Indonesia menang setelah menceploskan bola ke gawang Thailand pada menit ke-70.

Saat ini, materi pemain Indonesia kebanyakan berasal dari gabungan pemain-pemain dari berbagai klub di Indonesia. Riedl telah membangun kekuatan timnas dengan memanggil 27 pemain sejak dua bulan lalu. Stefano Lilipaly menjadi satu-satunya pemain naturalisasi di skuad Garuda. Sementara Andik dari Selangor FA, Malaysia, dan Irfan Bachdim yang merumput di Hokkaido Consadole Sapporo, Jepang.

Sayang pada menit-menit terakhir sebelum berangkat ke Filipina pada Oktober lalu, Riedl harus melepas Bachdim karena cedera hamstring pada latihan terakhirnya. Ujung tombak harapan Indonesia itu tentu saja mempengaruhi daya gedor Boas dan kawan-kawan.

Kini Riedl masih mempercayakan serangan kepada Boaz Solossa (Persipura Jayapura) yang menjadi ujung tombak. Pada lapis kedua di lini tengah, ada beberpa pilihan, di antaranya Bayu Pradana (Mitra Kukar), Stefano Lilipaly (Telstar FC Belanda), Zulham Zamrun (Persib Bandung), Rizky Pora (Barito Putera).

Sementara yang bertugas menjadi palang pintu Tim Merah Putih, disiapkan Manahati Lestusen (PS TNI), Rudolof Yanto Basna (Persib Bandung), dan Hansamu Yama Pranata (Barito Putera).

FOXSPORTASIA| ANTO


 


 


 


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus