Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

PMI Ambil Plasma Konvalesen Pasien Sembuh untuk Kasus Covid-19

PMI DKI Jakarta mulai melakukan pengambilan plasma konvalesen (PK) dari pasien sembuh untuk mengobati pasien Covid-19 dengan gejala berat.

15 Juni 2020 | 08.31 WIB

Petugas medis berjalan melewati fasilitas baru untuk pasien anak yang terinfeksi virus corona (COVID-19) di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis 30 April 2020. Kapasitas ruangan untuk penanganan pasien Corona RS tersebut bertambah dari sebelumnya dilakukan di tiga lantai Gedung Kiara (lantai 1, 2, dan 6) menjadi empat lantai dengan tambahan di lantai 4. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Perbesar
Petugas medis berjalan melewati fasilitas baru untuk pasien anak yang terinfeksi virus corona (COVID-19) di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis 30 April 2020. Kapasitas ruangan untuk penanganan pasien Corona RS tersebut bertambah dari sebelumnya dilakukan di tiga lantai Gedung Kiara (lantai 1, 2, dan 6) menjadi empat lantai dengan tambahan di lantai 4. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta mulai melakukan pengambilan plasma konvalesen (PK) dari donor penyintas atau pasien sembuh Covid-19. Plasma konvalesen ini digunakan untuk terapi plasma pengobatan pasien positif Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Terapi PK merupakan metode pengambilan plasma dari dalam tubuh orang yang pernah terinfeksi Covid-19 dan sembuh, dengan kriteria khusus yang akan diteliti dan hasilnya akan diberikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala berat. Langkah ini dilakukan sebagai pengobatan pasien covid-19 yang masih dalam perawatan," kata Kepala Unit Transfusi Darah PMI DKI Jakarta Ni Ken Ritchie saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu 14 Juni 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum melakukan pendonoran PK, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, donor PK dilakukan bagi usia 18 tahun hingga 60 tahun dan sudah dinyatakan sembuh atau negatif.

Ketika pasien sembuh selama 14 hari akan melakukan donor PK, dia wajib membawa beberapa dokumen, di antaranya hasil negatif usap sebanyak dua kali. "Setelah sembuh 14 hari tadi, bawa data-data seperti hasil tes usap positif, usap negatif, nanti kami lakukan pengecekan lainnya seperti standar pemeriksaan donor darah pada umumnya di sini," katanya.

Meski pasien yang akan melakukan donor Plasma Konvalesen telah memiliki hasil negatif, tetap akan dilakukan pemeriksaan ulang kepada pasien itu. Hal ini memastikan jika pasien benar-benar sehat.

"Nanti juga akan kami periksa kembali untuk memastikan dia tidak ada reinfeksi atau relapse (kambuh). Yang penting ada hasil positif, negatif dan sudah 14 hari sembuh, kita cek ulang negatif, baru bisa kita ambil plasma," ujarnya.

Saat ini dikatakan Ni Ken, sudah ada dua alat yang disediakan oleh PMI DKI khusus untuk melakukan pengambilan Plasma Konvalesen pasien sembuh Covid-19. Meski baru dimulai Minggu ini, menurutnya sudah ada beberapa pasien yang mendaftar.

"Karena ini baru masih sedikit. Untuk itu kami juga terus berupaya menggaungkan ke masyarakat agar mereka yang sudah sembuh bisa mendonorkan plasmanya. Donor PK ini juga gratis, pemeriksaan ketika tes usap lagi juga ditanggung kok," katanya.

Selain itu untuk menjaga sterilisasi di ruang pengambilan PK, PMI juga telah menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak fisik, menyediaan cairan pembersih tangan bahkan penyemprotan disinfektan pun juga setiap hari dilakukan.

"Sebenarnya baik donor plasma maupun biasa kita pastikan aman. Karena kita sudah melakukan protokol kesehatan sejak awal, baik pemeriksaan suhu saat masuk gedung, jaga jarak, bahkan penyemprotan gedung setiap hari juga dengan disinfektan," ucapnya menambahkan.

Pengambilan Plasma Konvalesen dari pasien sembuh yang dilakukan PMI DKI Jakarta tersebut mendapatkan sambutan dan apresiasi dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang mengharapkan upaya tersebut semakin mempercepat penyembuhan pasien Covid-19. "Ini merupakan metode penyembuhan bagi pasien Covid-19. Saya kira ini satu yang penting, satu metode penyembuhan yang menurut kami cukup efektif dan baik," ujar Riza Patria.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus