Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan tidak ada yang salah dengan penggunaan kotak suara berbahan dasar kertas karton untuk pemilihan umum 2019. Menurut dia, ketakutan sejumlah pihak jika kotak suara kardus ini bisa dirusak tidak tepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"(Berbahan) Seng pun kalau mau dirusak, ya (bisa) dirusak," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta pada Selasa, 18 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggunaan kotak suara berbahan dasar kertas karton menjadi sorotan masyarakat. Di media sosial, banyak warga yang khawatir dengan kualitas kotak tersebut.
JK tidak memungkiri bahwa penggunaan karton lantaran untuk menghemat anggaran. Sebab, harga kotak alumunium saat ini lebih mahal ketimbang dan banyak kotak suara yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah rusak dan harus diganti.
Menurut JK, penggunaan kotak suara berbahan karton seharusnya tidak menjadi masalah karena telah disetujui oleh seluruh partai di Dewan Perwakilan Rakyat dan KPU.
JK menuturkan dalam pemilu 2019 tidak semua kotak suara berbahan dasar karton. Kotak ini hanya sebagai tambahan dan pengganti kotak yang rusak. "Artinya karena penduduk bertambah, TPS (tempat pemungutan suara) bertambah, berarti kotak suara bertambah. Ada yang rusak bertambah. Hanya penambah itu dari kardus," ujarnya.
Ia menuturkan Ketua KPU Arief Budiman juga telah memberi jaminan jika kotak suara ini kuat dan tidak mudah rusak. "Salah satu diuji diperlihatkan ketua KPU bahwa itu (kuat) dinaiki. Karena itu dijaga agar tidak kehujanan. Itu aja," ujarnya.
Ketua KPU Arief Budiman pun telah menampik bahwa kotak suara dari karton itu rentan rusak. Arief mengatakan banyak negara menggunakan jenis kotak suara tersebut. "Saya pernah datangi negara-negara penyelenggara pemilu di hampir semua benua, di Afrika, Eropa, Asia," kata dia di Hotel Menara Peninsula, akhir pekan lalu.