Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Polisi Terus Buru Jaringan ISIS Indonesia

Kepala Polri memastikan teror dilakukan anggota JAD yang terafiliasi dengan ISIS.

18 Mei 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI terus memburu anggota jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Polisi yakin rentetan kejahatan terorisme di Jakarta, Surabaya, hingga Riau dalam beberapa hari terakhir dilakukan oleh anggota jaringan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya berani menunjuk hidung, semua yang melaksanakan kegiatan ini adalah Jamaah Ansharud Daulah," kata Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian di Kepolisian Daerah Riau, Pekanbaru, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut polisi, JAD merupakan salah satu kelompok pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia. Pemimpin JAD, Aman Abdurrahman, kini menjadi terdakwa kasus bom Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.

Sejak Rabu malam hingga kemarin pagi, Densus 88 telah menangkap 31 orang anggota JAD dan menembak lima orang hingga tewas dalam penangkapan di berbagai daerah. Menurut Tito, mereka diduga punya hubungan dengan narapidana yang memberontak di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Bogor.

Operasi paling intens dilakukan di Surabaya dan Sidoarjo. Komplotan JAD di kedua daerah ini diduga terhubung dengan pelaku peledakan bom bunuh diri di tiga gereja dan kantor Kepolisian Resor Kota Surabaya. Di Sidoarjo, polisi menembak empat tersangka teroris. Seorang lagi ditembak di Surabaya.

Kepala Polda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Machfud Arifin, menuturkan Densus 88 juga menyergap terduga teroris di Probolinggo, Jombang, dan Mojokerto. Di Probolinggo, salah seorang terduga anggota komplotan merupakan pegawai negeri sipil daerah setempat. Adapun di Jombang, polisi menangkap seorang penjual pisang bersama istri dan anaknya. Dalam operasi di Mojokerto, tim Densus menangkap seorang bapak dan anaknya.

Pengejaran juga dilakukan di Riau setelah serangan di kantor polda setempat yang menewaskan seorang polisi, Rabu pagi lalu. Delapan orang ditangkap. Polisi menemukan bukti yang mengaitkan dengan ISIS ketika menggeledah rumah mereka. "Ada sejumlah kitab jihad dan buku tentang ISIS," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Sahar Diantono. TAUFIK SIDDIQ | REZKI ALVIONITASARI | NUR HADI | RIYAN NOFITRA | ISHOMUDDIN


Ditangkap dan Tewas Tertembak

Puluhan orang ditangkap polisi dan beberapa lainnya tewas tertembak pasca-rentetan serangan dan ledakan bom bunuh diri sepekan terakhir. Para terduga teroris itu disergap dan diciduk di beberapa daerah di Jawa dan Sumatera. "Saya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik," kata Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin.

Jawa Timur

14 Mei 2018
4 orang ditangkap di Surabaya
3 orang ditangkap di Sidoarjo
2 orang tewas ditembak polisi di Sidoarjo

15 Mei 2018
2 orang ditangkap di Surabaya
3 orang ditangkap di Malang
2 orang ditangkap di Pasuruan
1 orang tewas ditembak polisi di Surabaya

16-17 Mei 2018
1 orang ditangkap di Sidoarjo
3 orang ditangkap di Probolinggo
2 orang tewas ditembak polisi di Sidoarjo

Banten

16 Mei 2008
2 orang ditangkap di Tangerang

Riau

16 Mei 2008
8 orang ditangkap di Dumai Timur

NURHADI | RIYAN NOFITRA | TAUFIQ SIDDIQ | AYU CIPTA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus