Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pihak kepolisian masih terus mendalami motif kerusuhan di Rumah Tahanan Teroris Markas Komando atau Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa lalu, 8 Mei 2018.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyampaikan bahwa pemicu awal kerusuhan yakni Wawan Kurniawan alias Abu Afif. Tahanan ini terlibat dalam kasus Bom Taman Pandawan Cicendo Bandung. “Dia teriak-teriak karena titipan makanan dari keluarga“ ujar Setyo di Mako BrimobDepok, Rabu, 9 Mei 2018.
Baca : Usai Kejadian Mako Brimob, 13 Tahanan Dibawa ke Polres Jakarta Selatan
Jejak Wawan ditemukan di lingkaran Yayat Cahdiyat. Pada 27 Februari 2017, Yayat Cahdiyat alias Dani alias Abu Salam mencoba meledakkan bom panci di Taman Pandawa, Cicendo, Bandung.
Bom dirakit menggunakan bahan peledak berjenis triacetone triperoxide (TATP). Berdasarkan catatan polisi, Yayat adalah murid Aman Abdurrahman, pendiri Tauhid Wal Jihad dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Setelah peledakan di Bandung, polisi memburu rekan-rekan Yayat. Salah satunya Wawan Kurniawan alias Abu Afif, yang menjadi provokator kerusuhan Mako Brimob.
Pas bentrokan terjadi di Blok C Rutan Mako Brimob antara kubu Wawan dan pasukan Dentasemen Khusus 88 Antiteror. Dalam kompleks rutan sedang dilakukan pemeriksaan terhadap tiga anggota kelompok teroris JAD yang ditangkap saat merakit bom berjenis TATP dan berencana melakukan bom bunuh diri di beberapa kantor polisi di Bogor, Jawa Barat.
Mereka adalah M. Mulyadi, Abid Faqihuddin, dan Anang Rachman alias Abu Arumi. “Lokasi pemeriksaan Densus bersampingan dengan Blok C.”
Menurut Setyo, Wawan bukan pemimpin tahanan teroris. Ia hanya pemicu awal kerusuhan di Mako Brimob. Dia yang pertama memprovokasi kerusuhan. “Perlu pendalaman lagi kalau motif teriakan Wawan berhubungan dengan pemeriksaan tiga anggota JAD,” tuturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini