Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Polisi Militer belum bisa mengidentifikasi pria bersenjata yang terlibat dalam insiden penyerangan kantor Polsek Ciracas.
Berkas pemeriksaan Prajurit Dua Muhammad Ilham telah rampung dan segera dikirimkan ke oditur militer.
Sebanyak 58 tersangka berasal dari TNI Angkatan Darat, 7 dari TNI Angkatan Laut dan 1 dari TNI Angkatan Udara.
JAKARTA – Polisi Militer belum bisa mengidentifikasi pria bersenjata yang terlibat dalam insiden penyerangan kantor Kepolisian Sektor Ciracas. Penyidik memang memiliki foto dan rekaman video pria tersebut. Namun dibutuhkan ahli teknologi informasi untuk memperjelas foto dan rekaman video tersebut. “Jadi, penyelidikan dan penyidikan masih terus berlanjut,” ujar Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayor Jenderal Eddy Rate, kemarin.
Eddy mengatakan penyidik telah memeriksa 125 orang untuk mengusut insiden itu. Saat ini sudah 66 tentara yang ditetapkan sebagai tersangka. Sebanyak 58 orang adalah anggota TNI Angkatan Darat. Adapun 7 orang berasal dari TNI Angkatan Laut dan 1 orang dari TNI Angkatan Udara. Penyidik juga masih menelusuri kemungkinan ada tersangka lain yang belum terungkap.
Penyerangan kantor Polsek Ciracas terjadi pada 29 Agustus lalu. Insiden itu dipicu oleh kabar bohong yang disebarkan oleh Prajurit Dua Muhammad Ilham. Adapun alasan Ilham menyebar informasi palsu itu adalah untuk menutupi kesalahannya. Ia mengalami kecelakaan tunggal karena mengendarai sepeda motor dalam keadaan mabuk. Karena khawatir mendapat hukuman dari atasannya, Ilham merekayasa cerita telah dikeroyok oleh orang tak dikenal. Cerita inilah yang kemudian mendorong sejumlah anggota TNI menyerang dan merusak kantor Polsek Ciracas.
Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat Letnan Jenderal Dodik Widjanarko mengatakan Ilham telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara penyebaran berita bohong. Berkas pemeriksaan telah rampung dan segera dikirimkan ke oditur militer untuk proses penuntutan. “Paling lambat awal pekan depan,” kata Dodik.
Dodik mengatakan Polisi Militer masih membuka pintu bagi masyarakat yang ingin menyampaikan informasi atau bukti-bukti mengenai penyerangan Polsek Ciracas tersebut. “Sampai semua perkara tuntas, kami masih terima informasi apa pun terkait dengan kasus ini,” kata dia.
Dua polisi yang menjadi korban penyerangan hingga kemarin masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Namun kondisi mereka sudah membaik. “Bripda Dimas sudah keluar dari ICU,” kata Kepala RSPAD Letnan Jenderal Bambang Dwi Hasto. Dimas selanjutnya akan menjalani perawatan oleh dokter spesialis untuk mengobati perdarahan pada sinusnya.
Adapun Bripka Tukin, kata Bambang, direncanakan menjalani operasi pengangkatan gotri di pipi, dekat mata kanan, pada Jumat ini. Sebelumnya, Tukin telah menjalani operasi mata karena retinanya terlepas. “Kondisi Bripka Tukin sadar penuh dan sudah bisa duduk,” kata dia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo