Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Bertumpu pada Impor

Jokowi menjajaki impor beras dari berbagai negara. Harga beras yang tinggi menunjukkan pasokan di pasar belum melimpah.

12 September 2023 | 00.00 WIB

Penakaran beras di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, 28 Agustus 2023. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Penakaran beras di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, 28 Agustus 2023. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Presiden Joko Widodo menghubungi Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Cina Li Qiang demi mengamankan pasokan beras impor ke Tanah Air.

  • Bulog masih memiliki pekerjaan rumah untuk mendatangkan 400 ribu ton beras lagi untuk menuntaskan penugasan impor 2 juta ton beras pada tahun ini.

  • Sekretaris Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Mujiburrohman, pekan lalu membenarkan bahwa para pedagang masih sulit menemukan pasokan beras Bulog di pasar.

BEBERAPA waktu terakhir, Presiden Joko Widodo menghubungi sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan demi mengamankan pasokan beras impor ke Tanah Air. Beberapa pihak yang dikontak Jokowi adalah Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Cina Li Qiang.

Komunikasi tersebut dibangun kendati Jokowi mengklaim cadangan beras pemerintah saat ini masih cukup banyak. Ia mengatakan pasokan yang dibicarakan dengan para kepala negara dan kepala pemerintahan itu bukan untuk waktu dekat. “Stok kita sudah banyak. Tapi kita melihat untuk plan tidak sekarang, untuk tahun depan juga, mengantisipasi,” ujar Jokowi di gudang Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) di Kabupaten Bogor, kemarin, 11 September 2023.

Baca: Penyebab Harga Beras Tak Mau Turun

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, Perum Bulog saat ini telah mengamankan pasokan beras sebanyak 1,6 juta ton. Bulog masih memiliki pekerjaan rumah untuk mendatangkan 400 ribu ton beras lagi untuk menuntaskan penugasan impor 2 juta ton beras pada tahun ini. 

Jokowi mengatakan sebagian dari 400 ribu ton beras tersebut akan didatangkan dari Kamboja. Sebelumnya, ia menyampaikan rencana Indonesia mengimpor 250 ribu ton beras dari negara tetangga tersebut setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Hun Manet di Istana Negara pada 4 September lalu. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus