Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Jakarta Propertindo, pembangun Stadion Jakarta, menyatakan progres pekerjaan mereka mencapai 47,75 persen.
Pengembang optimistis bisa memenuhi tenggat penyelesaian pada akhir tahun ini.
Proyek senilai Rp 4,4 triliun ini mulai dikerjakan pada Maret 2019.
JAKARTA – Pembuatan Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara mencapai 47,75 persen. Arnold Kindangen, pejabat komunikasi korporat PT Jakarta Propertindo, pembangun stadion itu, mengatakan pekerja sedang membuat tribun, merakit kerangka atap, dan memasang atap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Termasuk pengerjaan girder,” kata Arnold kepada Tempo, kemarin. Girder merupakan konstruksi baja atau beton yang membentuk bentangan dalam konstruksi jembatan, dermaga, atau atap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Arnold, pekerja mengebut pembuatan atap demi kelancaran tahapan pekerjaan selanjutnya. Stadion Jakarta bakal dilengkapi dengan atap buka-tutup atau retractable roof seperti Johan Cruyff Arena di Amsterdam, Belanda. Dengan demikian, penggarapan tribun, lapangan, dan fasilitas lain bisa terlindung dari panas dan hujan. Dikerjakan sejak Januari lalu, Jakarta Propertindo menargetkan atap stadion rampung bulan depan.
Di antara pekerjaan lain yang masuk daftar penyelesaian adalah concourse atau tempat penjualan tiket. Lokasinya berada di lantai tiga dan akan menjadi tempat keluar-masuk penonton. Kios karcis itu direncanakan rampung pada April mendatang.
Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, 12 Februari 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Stadion berkapasitas 82 ribu orang itu akan memiliki ramp barat dan ramp timur. Ramp barat akan menghubungkan gelanggang dengan Taman BMW yang akan dibangun stasiun lintas rel terpadu (LRT), sehingga penonton dari dan ke stasiun tak perlu melalui Jalan Sunter Permai Raya.
Jakarta Propertindo optimistis bisa menyelesaikan stadion sesuai dengan tenggat pada akhir tahun ini. Menurut Arnold, mereka berada di jalur yang sesuai menuju target penyelesaian 65 persen pada kuartal pertama 2021. Dia menyatakan tidak ada kendala menonjol dalam pembangunan megaproyek senilai Rp 4,4 triliun ini, termasuk pandemi Covid-19. Kalaupun ada, kendala itu sebatas cuaca buruk. “Saat hujan terlalu deras, tentu pengerjaan dihentikan demi keselamatan,” kata dia. “Sementara kami melanjutkan pekerjaan lain di ruang aman.”
Stadion yang bakal menjadi kandang Persija Jakarta ini berdiri di lahan seluas 26,5 hektare di Tanjung Priok. Dulu, lokasinya berupa tanah lapang yang dikenal dengan Taman BMW. Nama itu merupakan singkatan dari Bersih, Manusiawi, Berwibawa, moto pemerintah DKI pada masa Gubernur Wiyogo Atmodarminto, 1987-1992. Dikerjakan mulai Maret 2019, satu fasilitas Stadion Jakarta, yaitu lapangan latih, diresmikan Gubernur Anies Baswedan pada Desember lalu.
INGE KLARA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo