Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Semua orang pasti pernah mengalami stres dalam kehidupan. Kadang-kadang stres itu dapat memicu tubuh untuk bereaksi dengan cara yang dapat membuat frustrasi dan memalukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rambut rontok yang dihasilkan dari stres fisik dan emosional disebut telogen effluvium, di mana sejumlah besar stres mendorong folikel rambut untuk beristirahat. Akibatnya, rambut mulai rontok, menyebabkan munculnya penipisan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Huffington Post, menurut Dr. Lauren Ploch, seorang dokter kulit di Dermatologi Georgia dan Pusat Kanker Kulit, Amerika Serikat, telogen effluvium tidak selalu menyebabkan kerontokan permanen.
Artikel terkait:
5 Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya
Penyebab Rambut Rontok yang Tak Lazim
5 Sebab Rambut Remaja Gampang Rontok
Atasi Rambut Rontok dengan Cara Berikut
"Telogen effluvium biasanya terjadi dalam tiga bulan pertama setelah merasa stres terus menerus," kata Ploch.
Rata-rata orang kehilangan 50 hingga 100 helai rambut sehari. Namun, rambut rontok bisa menjadi masalah ketika terjadi secara berlebihan.
Perubahan gaya hidup tertentu dapat membantu, misalnya dengan cukup tidur dan menghabiskan waktu melakukan hobi yang Anda sukai untuk mengurangi stress. Lauren Ploch juga menekankan pentingnya mendapatkan nutrisi yang cukup.
Olahraga teratur, tidur yang cukup, dan diet yang sehat dapat mengurangi stres. Makan cokelat, bergaul dengan teman-teman yang baik, dan mendengarkan musik dapat mengurangi suasana hati negatif.
Walaupun pengobatan sederhana bisa menjadi pilihan dalam kasus ringan, Anda harus berobat ke dokter kulit secepat mungkin jika mulai memperhatikan rambut rontok yang berlebihan.
"Tidak ada alasan untuk membiarkan rambut rontok parah tanpa diagnosa," lanjutnya.