Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Relawan Agus Berbalik Dukung Ahok, Ini Kata Djarot

Menurut Mulyana, dukungan Almisbat tidak gratis. Ahok-Djarot
harus mengaktifkan Karang Taruna dan mengembangkan potensi
pemuda.

11 Maret 2017 | 23.04 WIB

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri deklarasi peralihan dukungan pendukung Agus-Sylvi ke Ahok-Djarot di Tebet, Jakarta, 11 Maret 2017. Tempo/Avit Hidayat
Perbesar
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri deklarasi peralihan dukungan pendukung Agus-Sylvi ke Ahok-Djarot di Tebet, Jakarta, 11 Maret 2017. Tempo/Avit Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok relawan yang mengklaim sebagai pendukung pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni pada putaran pertama mengalihkan dukungan ke Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta.

“Kami siap mendukung dan memenangkan calon nomor urut dua,” kata Koordinator Relawan Agus-Sylvi, Mulyana, saat membuka acara di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Maret 2017.

Mulyana bersama 100 orang rekannya siap mengerahkan suara Agus-Sylvi di Kecamatan Menteng, Johar Baru, Cempaka Putih, untuk Ahok-Djarot. Mereka sebelumnya tergabung dalam Pemuda Agus-Sylvi, RKR, serta Relawan Kota dari Kecamatan Johar, Menteng, Cempaka Putih, Tebet, Setiabudi, Pancoran. Cillincing, Koja, dan Tanjung Priok. Deklarasi ini difasilitasi Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat), kelompok pendukung Presiden Joko Widodo dan Ahok-Djarot.

Baca: Almisbat dan RPJB Minta Aparat Lindungi Kampanye Ahok-Djarot

Meski begitu, menurut Mulyana, dukungan terhadap Ahok-Djarot tersebut tidak gratis. “Mereka (Ahok-Djarot) harus menuruti permintaan warga,” ujarya. Permintaan warga itu diantaranya mengaktifkan Karang Taruna, mengembangkan potensi pemuda, dan membuka lapangan pekerjaan.  

Mulyana juga mengajak warga Jakarta untuk menjaga kerukunan selama pelaksanaan pilkada putaran kedua pada 19 April 2017. Panitia penyelenggara Pilkada DKI dan aparat keamanan pun juga diminta menjamin pemilihan berlangsung sesuai ketentuan.

Baca jugaBagaimana Kubu Ahok dan Anies Berebut Suara Agus-Sylvi 

Pada kesempatan itu, Djarot mengucapkan terima kasih atas dukungan itu. Menurut Djarot, jangan memilih berdasarkan latar belakang suku, atau agama. “Tapi melihat bagaimana kinerjanya, kejujurannya, dan kemampuannya,” ujar Djarot.

Djarot lantas menyatakan bahwa semua orang warga Indonesia boleh menjadi pejabat publik karena seorang pejabat publik bukan pemimpin agama. Pejabat publik mesti dilihat dari hasil kinerjanya. Djarot mengaku bangga dengan warga Jakarta yang sadar memilih gubernur karena kinerja.

AVIT HIDAYAT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ali Anwar

Ali Anwar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus