Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur mengatakan rumah ambles di kawasan Matraman, Jakarta Timur akibat pengerjaan normalisasi saluran air tidak sepenuhnya kesalahan kontraktor.
"Itu kan memang struktur rumahnya dan pagarnya berada di pinggir saluran air. Jadi ya 50:50, enggak murni kesalahan kontraktor juga," kata Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Sudin SDA Jaktim Tengku Saugi Zikri di Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.
Menurut Saugi, kejadian berawal saat kontraktor PT Duta Kreasindo sedang melakukan penggalian untuk normalisasi saluran air di Jalan Kayu Manis IX, Jumat, 13 Desember lalu. Rumah itu berdiri di atas garis sempadan saluran air.
Pekerja saat itu sedang menggali tanah bantaran untuk pemasangan U ditch sebanyak 60 unit dengan lebar 80 sentimeter dan kedalaman 1 meter. "Sebenarnya waktu kita gali itu enggak kenapa-kenapa, tapi setelah empat sampai lima jam setelah itu tiba-tiba aja roboh," kata Saugi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lokasi proyek galian saluran memang sangat dekat dengan pondasi rumah warga yang berada di bahu saluran air.
Meski begitu, menurut Saugi, pekerjaaan itu harus tetap dilakukan. "Kita enggak bisa berhenti di situ, karena kan ketika kita membangun saluran sistem airnya harus terhubung. Jadi enggak bisa putus-putus, harus lurus dan pagarnya itu berada di badan saluran," kata dia.
Namun Saugi memastikan rumah yang ambruk itu segera diperbaiki oleh kontraktor sebagai bentuk tanggung jawab. "Setelah tanah ini kita keruk dan dipindah, baru rumahnya akan diperbaiki. Baik kontraktor maupun pemilik rumah sudah bertemu dan menyelesaikan masalah ini baik-baik," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah seorang anggota keluarga dari rumah yang ambruk, Joko Suseno sebelumnya menyampaikan bahwa rumahnya ambles setelah ada perbaikan gorong-gorong persis di depan rumah dua lantai itu. Pengecoran sudah berlangsung tiga hari.
Joko berujar tak ada korban atas kejadian tersebut. Pemilik rumah ambles yang merupakan tante Joko, Suhartini, menyebut dua hunian ini dibangun pada 1939. Dia pun memperbaiki rumah sekitar 1990-an.