Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin agar pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) tetap dilanjutkan jika memang masih dibutuhkan oleh masyarakat. "Mestinya diterusin ya jika diperlukan sama warga," kata Sandiaga, Senin, 5 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan sebelumnya mengatakan pembangunan RPTRA akan dihentikan setelah tahun ini. Alasannya, pemerintah kesulitan mencari lahan untuk menyelesaikan target 47 RPTRA. Program ini menjadi salah satu program unggulan warisan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca: DKI Jakarta Stop Pembangunan RPTRA Mulai Januari 2019, Sebab...
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sisi lain, Dinas Pertamanan dan Permakaman masih memerlukan lahan untuk membangun ruang terbuka hijau (RTH) yang harus mencapai 30 persen dari total luas wilayah DKI. Agustino berpendapat agar pemerintah memprioritaskan RTH ketimbang RPTRA.
Menurut Sandiaga, program RPTRA ini ada dalam rancangan pembangunan jangka menengah (RPJMD) DKI Jakarta. Program ini akan menjadi salah satu prioritas pemerintah Gubernur Anies Baswedan. "Kami sudah pastikan ruang terbuka yang ramah perempuan, ramah anak, yang bisa dimanfaatkan masyarakat ini akan terus menjadi salah satu prioritas utama," ujarnya.
Jika program RPTRA rampung tahun ini, kata Sandiaga, akan ada pengembangan selanjutnya untuk memastikan ruang terbuka ramah anak ini tetap tersedia. Namun dia tak merinci rencana pengembangan tersebut. "Nanti teknisnya bisa ditanya di Bappeda," kata Sandiaga Uno.